BANDUNG – Kanker dapat menimpa anak-anak. Satu kata yang menakutkan, terutama saat menimpa anak kita tercinta. Masa indah anak-anak serasa tercabik dan dunia serasa berhenti berputar dan tidak akan pernah sama seperti dahulu.
Kanker terus menjadi penyebab utama kematian yang tidak ada hubungannya dengan penyakit menular terhadap anak di seluruh dunia. Secara keseluruhan, setiap tahun di dunia lebih dari 400 ribu anak terdiagnosa kanker.
Menurut WHO, setiap 2 menit, ada 1 anak usia 0-19 tahun di dunia terdiagnosa kanker. Walaupun, jumlah penyintas kanker anak cukup banyak, namun masih banyak yang fatal karena terlambat berobat dengan statistik rata-rata 1 dari 5 anak tidak tertolong.
Ketua Pengurus Yayasan Kasih Anak dan Kanker Indonesia (YKAKI) Ira Soelistyo dalam rilisnya menyampaikan beberapa penyebab kematian adalah tidak tepat atau keterlambatan diagnosis, hambatan dalam akses pelayanan, pengabaian pengobatan serta tingkat kekambuhan yang tinggi.
Kanker pada anak berbeda dengan kanker pada orang dewasa sehingga, pengobatan juga berbeda. Kanker pada anak juga tidak dapat dicegah atau diidentifikasi dengan skrining. Penyebabnya, belum diketahui, namun 5 persen karena faktor genetik.
“Kanker pada anak merupakan masalah yang cukup kompleks mengingat perawatan dan pengobatannya,” sebut Soelistyo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/10).
Kanker pada anak dapat disembuhkan apabila dikenali segera secara dini serta memperoleh penanganan tepat dan terbaik. Kondisi itulah menggugah hati orang tua yang pernah mengalami perawatan anak-anak yang menderita kanker, merasa bertanggungjawab untuk berpartisipasi dalam penanggulangan kanker pada anak dengan mendirikan YKAKI pada 1 November 2006 lalu.
“YKAKI didirikan dengan visi bahwa setiap anak Indonesia yang menderita kanker berhak mendapat pengobatan serta perawatan yang sebaik-baiknya, juga hak belajar maupun hak bermain walaupun dalam keadaan sakit,” paparnya.
YKAKI memiliki misi memberikan pengetahuan mengenai kanker pada anak kepada masyarakat luas, mendukung program pemerintah serta melengkapi kegiatan yang telah dilakukan oleh berbagai organisasi, dengan menyediakan rumah singgah, pendidikan di rumah sakit, transportasi, membantu mengejar pasien yang tidak melanjutkan pengobatan serta melaksanakan edukasi masyarakat umum.
“Menggalang dana serta dukungan dari berbagai pihak yang peduli kanker pada anak untuk menunjang program dan kegiatan YKAKI,” sebutnya.
Saat ini terdapat beberapa program YKAKi seperti fasilitas akomodasi, rumah singgah rumah kita, fasilitas pendidikan, sosialisasi tentang penyakit kanker anak, bantuan biaya pengobatan dan program donasi. (*)