KEPRINEWS -Presiden Joko Widodo melantik para duta besar (dubes) luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) untuk sejumlah negara sahabat. Sebanyak 17 duta besar LBBP menjalani prosesi pelantikan di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 25 Oktober 2021.
Pengangkatan para dubes LBBP RI ini tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 127/P Tahun 2021 tanggal 22 Oktober 2021 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, Nanik Purwanti.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara mengambil sumpah bagi para dubes yang dilantik pada hari ini.
“Saya bersumpah/berjanji bahwa saya untuk diangkat menjadi duta besar luar biasa dan berkuasa penuh akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara,” ujar Presiden Joko Widodo saat mendiktekan penggalan sumpah jabatan kepada para duta besar.
Adapun ketujuh belas nama dubes LBBP RI yang dilantik pada kesempatan tersebut ialah:
- Mochamad Fadjroel Rachman, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan, berkedudukan di Nur Sultan;
- Abdul Aziz Ahmad, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Arab Saudi, berkedudukan di Riyadh;
- Dewi Gustina Tobing, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka merangkap Republik Maladewa, berkedudukan di Kolombo;
- Bebeb A.K. Nugraha Djundjunan, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Yunani, berkedudukan di Athena;
- Lena Maryana, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Negara Kuwait, berkedudukan di Kuwait City;
- R. Pribadi Sutiono, Ph.D, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Slowakia, berkedudukan di Bratislava;
- Muhammad Najib, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Spanyol merangkap Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO), berkedudukan di Madrid;
- Ardi Hermawan, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Bahrain, berkedudukan di Manama;
- Ade Padmo Sarwono, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Yordania Hasyimiyah merangkap Negara Palestina, berkedudukan di Amman;
- Mohamad Oemar, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Perancis, merangkap Kepangeranan Andorra, Keharyapatihan Monako dan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO), berkedudukan di Paris;
- Tatang Budie Utama Razak, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Kolombia merangkap Antigua dan Barbuda, Barbados dan Federasi Saint Kitts dan Nevis, berkedudukan di Bogota;
- M.I. Derry Aman, sebagai Duta Besar LBBP RI/Wakil Tetap RI untuk ASEAN, berkedudukan di Jakarta;
- Arrmanatha Christiawan Nasir, sebagai Duta Besar LBBP RI/Wakil Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi-Organisasi Internasional Lainnya di New York dan International Seabed Authority (ISA), berkedudukan di New York;
- Febrian Alphyanto, sebagai Duta Besar LBBP RI/Wakil Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Organisasi-Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, berkedudukan di Jenewa;
- Siswo Pramono, Ph.D, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Persemakmuran Australia merangkap Republik Vanuatu, berkedudukan di Canberra;
- Okto Dorinus Manik, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Republik Demokratik Timor-Leste, berkedudukan di Dili; dan
- Rosan Perkasa Roeslani, sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Amerika Serikat, berkedudukan di Washington D.C.
Acara pelantikan tersebut digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Para duta besar yang dilantik tersebut sebelumnya juga telah mengikuti pemeriksaan kesehatan yang diperlukan.
Acara pelantikan kemudian diakhiri dengan pemberian ucapan selamat yang didahului oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk kemudian diikuti oleh tamu undangan terbatas.
Turut hadir dalam acara pelantikan tersebut antara lain Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (Protokol RI I/ Iil/RED)