KEPRINEWS – Tidak harmonisnya hubungan antara Gubernur Ansar Ahmad dengan Wagub Kepri Marlin Agustina mencuat ke permukaan. Dalam kunjungan kerjanya ke Batam kemarin, Gubernur Ansar akhirnya membuka alasan retaknya hubungan antara dirinya Wagub.
Dalam kunjungan kerjanya ke Batam, Senin (9/8/2021) lalu, gubernur akhirnya membuka alasan retaknya hubungan antara dirinya, dengan Wagub, dimana hal itu didasari komitmen keduanya yang tak terjalin dengan baik sejauh ini.
Menurut Ansar, keretakan hubungan ini didasari komitmen keduanya tak terjalin dengan baik. “Saya kerja berdasarkan referensi undang-undang. Saya berkomitmen, kalau yang sebelah sana (Wagub Marlin Agustina) juga komitmen,” ujarnya.
Ansar juga menyinggung, setiap ke Batam selalu mengundang Wagub Marlin. Bahkan, Ansar kerap melakukan disposisi ke Marlin jika ada temuan-temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), hingga Inspektorat.
“Kalau ke Batam, saya selalu undang bu Marlin. Tapi beliau tidak pernah hadir mendampingi saya. Saya tidak tahu, beliau jarang hadir, apakah karena sibuk mendampingi Pak Rudi Wali Kota Batam sekaligus suami Marlin,” paparnya.
Ansar juga menyinggung kurangnya antusiasmenya Pemerintah Kota (Pemkot) Batam dalam pelaksanaan Bantuan Sosial (Bansos), yang disalurkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri
Dalam agenda Bansos lalu, akunya, tidak ada perwakilan Wali Kota yang hadir, bahkan Camat sekali pun. “Padahal ini kan bantuan Pemerintah, bukannya pribadi. Toh yang dibantu juga warga Batam,” tandasnya.
Hubungan ketidak harmonisan tersebut sampai juga ke telinga mahasiswa ketua umum Ikatan Mahasiswa Provinsi kepulauan Riau Pekanbaru
(IMPKR-PEKANBARU ) Hidayat mengingatkan pada tanggal 9 Desember 2020 pasangan Anshar – Marlin merupakan mandataris rakyat kepulauan Riau dengan harapan bisa membawa Kepri kedepannya lebih baik lagi.
“Kami sebagai putra-putri Kepri mengutuk keras atas ketidakharmonisan pemimpin Kepri. Jangan sampai terkontaminasi dengan arus kontestasi politik di tahun 2024 Mendatang.
Perjalanan masih lama rakyat saat ini membutuhkan bantuan dan pemulihan ekonomi harus Fokus bantu rakyat di tengah situasi masyarakat yang sulit ini. Yang di khawatirkan Masyarakat nantinya jadi korban atas keretakan hubungan ini, pasalnya masalah ini akan mempengaruhi setiap kebijakan yang mereka ambil,” jelasnya.
Baik Ansar maupun Marlin ia menyarankan menyudahi polemik keretakan keduanya. Mereka harus bersatu bekerja sama untuk kemajuan Kepri. “Bekerja lah sesuai dengan tugas Gubernur dan wakil gubernur fokus membantu gubernur sesuai dengan UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,” ujarnya.
Masyarakat saat ini membutuhkan bantuan tepat sasaran serta ciptakanlah harmonisasi di dalam memimpin. Masyarakat telah memberikan amanah dan kepercayaan sepenuhnya janganlah sampai adanya ebose of power (Penyalahgunaan dari kekuasaan ) sehingga mengecewakan masyarakat,” tutupnya. (*)