KEPRINEWS – Dengan adanya pemberitaan awal KepriNews.co yang berjudul ‘Ketahuan Berdua di Kamar Hotel Tarempa, Kades Payamaram: Saya Hanya Sebatas Silaturahmi Dengan Cewek di Kamar, Tidak Berbuat Lain’, ditepis oleh Kades Payamaram Hendra Saputra, bahwa isu tersebut tidak seperti kenyataan yang ada saat itu.
Diceritakannya bahwa berawal pada Minggu (04/04/2021) Hendra mempunyai kegiatan bermain organ tunggal di Desa Sri Tanjung, masih di wilayah Tarempa. “Kami ada empat orang pergi ke Tarempa atas undangan pernikahan sodare saye. Karena takut waktu tidak terkejar untuk pulang, jadi saye bergegas ke hotel untuk booking kamar, sebab tidak ada teman di Tarempa untuk saye bisa nginap dan tak mungkin saye nginap di rumah pengantin,” tuturnya.
Satu dan lain hal juga Hendra tidak mau merepotkan orang lain, sebab tidak ada teman dekat yang bisa numpang tidur pada saat itu di Desa Sri Tanjung . Di waktu Kades Payamaram ini sudah berada di hotel untuk ambil kamar, bertemulah dengan beberapa teman lama di lobi hotel.
Mengenai foto yang beredar tersebut, saat itu Hendra berada di dalam kamar dengan teman lainnya berjumlah 5 orang. “Kami berlima cerita-cerita pengalaman dan kerja. Namun saat perempuan itu memutar badannya posisinya tersebut kebetulan mengenak di tangan saya yang lagi pegang HP. Bersamaan dengan itu ada teman di antara kami yang ambil gambar. Kami berlima masih menggunakan baju, sepatu saja masih di pakai, tidak ada kejadian yang mengarah pada perbuatan asusila, kecuali saye hanya berdua di dalam kamar,” tuturnya.
Tidak lama kemudian, sekitar 45 menit Hendra kembali ke acara pernikahan, meninggalkan teman yang lain masih berada di dalam kamar berempat. Saat diacara, ada warga yang bisa ditumpangi balik ke Payamaram. Jadi ia tidak sempat menginap di hotel tersebut.
Sayangnya foto yang diambil oleh salah satu teman Hendra saat di kamar itu, dimanfaatin oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, tanpa menanyakan langsung kenapa ada foto seperti itu, isu miring mengarah ke perbuatan mesum yang sempat beredar, walaupun elemen visual pada komposisi foto tersebut buram, tidak jelas untuk menarik satu kesimpulan asusila.
“Saye di kamar hotel berlima, bukan berdua. Tidak mungkin pada suasana ramai 5 orang terjadi mesum. Di kamar saya dan teman lainnya juga dalam kondisi pakai baju, sepatu pun masih dipakai. Dan tidak ada rencana atau perbuatan kami di saat itu untuk melakukan hal senonoh,” ucapnya.
Namun dengan kejadian ini, Hendra Saputra sebagai Kepala Desa Payamaram mengucapkan maaf kepada seluruh masyarakat Desa Payamaram, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat yang ada. “Dengan kejadian ini, menjadi pelajaran berharga bagi saya pribadi untuk ke depan agar lebih berhati-hati, introspeksi dan koreksi diri. Dengan persoalan ini, semoga ada hikmah serta pelajaran hidup terbaik untuk mawas diri dan berlaku baik. Amin,” tutupnya (Red01)