KEPRINEWS – Empat pelaku penyelundupan benih lobster senilai Rp15,1 miliar berinisial SY, DK, SL dan JN ditangkap.
Pelaku SY merupakan nahkoda HSC bermesin 4×200 PK yang membawa 28 kotak benih lobster jenis pasir.
Sedangkan DK, berperan sebagai penunjuk arah dan koordinator. Kemudian pelaku inisial SL dan JN, merupakan ABK HSC.
Penindakan penyelundupan benih lobster dilakukan oleh Kanwil DJBC Khusus Kepri, Bareskrim Polri, KPU Bea Cukai Batam dan Lantamal IV, di perairan Pulau Numbing, Kabupaten Bintan pada, Senin 25 November 2024.
“4 pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Kepala Kanwil DJBC Khusus Kepri Adhang Noegroho Adhi, Senin 2 Desember 2024 siang.
Turut hadir pada kesempatan tersebut diantaranya Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pol Nunung Saefudin, Wadan Lantamal IV, Kolonel Laut (P) Budianto dan Kajati Kepri Teguh Subroto.
Adhang mengatakan, penindakan bermula dari adanya informasi mengenai HSC 4×200 PK yang diduga akan menyelundupkan benih lobster ke luar Indonesia.
Ketika petugas melakukan pengejaran, pelaku sempat membuang jaring, dengan tujuan agar mesin speedboat petugas tersangkut.
Selain itu, pelaku juga melakukan manuver berbahaya, sehingga terjadi kontak body boat (tabrakan) yang tidak dapat dihindarkan.
Lalu, sambungnya lagi, empat pelaku melompat ke laut dalam keadaan kapal masih melaju.
Akibatnya, tiga dari empat pelaku mengalami luka dan dibawa ke rumah sakit di Kota Tanjungpinang.
“Semua pelaku berhasil diamankan,” ucap Adhang.
Ia menyebutkan, hasil pencacahan bersama Balai Karantina Kepri, jumlah benih bening lobster yang diamankan sebanyak 151.000 ekor.
“Benih lobster sudah dilepas liarkan di perairan Pulau Kambing, Kepri,” tuturnya.
Adhang menambahkan, dalam dua bulan terakhir, pihaknya bersama aparat penegak hukum lainnya telah menggagalkan upaya penyelundupan benih lobster sebanyak tiga kali.
Hal tersebut wujud komitmen Kanwil Bea Cukai Kepri dalam menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo, terkait dengan program Astacita.
“Totalnya 577.305 ekor, dan perkiraan nilai barang Rp 58.163.100.000,” kata Adhang mengakhiri. (JM)