KEPRINEWS – Tingginya harga daging ayam di Pasar Bintan Center (Bincen), Tanjungpinang disinyalir adanya dugaan monopoli harga dari para pengusaha. Hal ini dikemukakan oleh para pedagang pasar Bincen.
Per hari Senin (12/8/2024) harga daging ayam di pasar Bincen mencapai Rp42 ribu per Kilogram (Kg).
Harga ini berada di atas harga normal yang hanya sekitar Rp36-38 ribu per Kg.
“Untuk harga normal paling tinggi Rp38 ribu, namun belakangan ini harga ayam selalu berada di harga Rp40 ribu ke atas dan tak kunjung turun,” kata pedagang daging ayam, Akbar David, pada media ini.
Menurut David, bahwa para pedagang tidak bisa menaikan harga tanpa adanya sebab dan pertimbangan, pedagang hanya mengikuti harga dari produsen.
“Semua ayam kita ambil dari perusahaan ayam di Bintan, jadi dari mereka kita mematok harga,” ujarnya.
Ia mengakui, bahwa ada monopoli harga yang dilakukan oleh pihak perusahaan, sehingga harga daging ayam di Tanjungpinang terus menetap diatas harga normal.
“Kadang kalau stok ayam banyak mereka kirim keluar daerah sehingga ayam jadi terbatas, kalau stok ayam sedikit mereka akan menaikan harga. Jadi begitu terus harga ayam dimonopoli,” ujarnya.
Iapun berharap, pemerintah setempat dapat menekan permainan harga yang dilakukan oleh segelintir pihak agar harga daging ayam tetap stabil.
Sebab menurutnya, jika harga kebutuhan masyarakat terus ditekan ditengah ekonomi yang sedang surut, tentu pasar akan menjadi tempat yang tidak nyaman bagi pengunjung.
“Kita berharap pemerintah turun dan mengevaluasi langsung ke perusahaan ayam, jangan di pedagang saja yang disuruh turun harga. Karena kita ikuti harga dari perusahaan,” pungkasnya. (un)