KEPRINEWS – Dengan menurunnya kapasitas produksi air yang disebabkan musim kemarau melanda wilayah Natuna beberapa minggu ini, berimbas pada kebutuhan air bersih masyarakat. Untuk itu pihak PDAM Tirta Nusa Natuna melayangkan surat himbauan kepada masyarakat untuk melakukan sistem bergilir yang dimulai dari tanggal 1 April 2020 sampai permasalahan ini diselesaikan.
Hal ini disampaikan Kasubag Perencanaan PDAM Herlan, baru-baru ini di kantornya. Untuk bisa mengcover kebutuhan air bagi pelanggan, dilakukan sistem bergilir selama 48 jam. “Kita telah mencoba satu kali 24 jam tapi tidak maksimal suplay airnya. Jadi tujuan 48 jam tersebut, dengan pembagian waktu di wilayah yang susah pengalirannya kemungkinan dapat 4 sampi 5 jam untuk dialiri,” tutur Herlan.
Menurut Herlan, penurunan debit air saat musim kemarau ini tinggal setengah. Kebutuhan air untuk melayani pelanggan sekitar 67,67 L/det, sedangkan air baku yang ada hanya 48 L/det dan itu belum dikurangi dengan kebocoran pipa. “Kita telah mengajukan pengadaan pipa untuk di dalam kota mudah-mudahan terealisiasi oleh pemerintah daerah, sebetulnya tiap tahun kita ajukan, tetapi belum terelisiasikan,” terang Herlan.
Herlan mengatakan, penurunan debit air selalu terjadi saat musim kemarau. “Kami berharap agar bendungan Sebayar segera dibangun, sebab di semua daerah sudah mempunyai embung untuk penampungan airnya,” harap Herlan.
Sementara itu Kabag Umum PDAM Tirta Nusa Febry Amiruddin, menghimbau masyarakat agar mempergunakan air dengan hemat, gunakan air seperlunya, jangan boros dan masyarakat harus memperhatikan jadwal yang telah dilayangkan oleh pihak PDAM.(Ilham)