KEPRINEWS – Beberapa waktu lalu pasien yang diisolasi AT yang berstatus PNS di Kabupaten Natuna, mengeluh pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Natuna, dimana tidak pernah memberikan pasokan air minum sedikit pun, selama seminggu. AT yang saat itu diduga terkenak virus corona, terpaksa meminta pihak keluarga untuk kebutuhan air minumnya via seluler.
“Untungnya saya dibekali Ponsel untuk bisa berkomunikasi. Pernah saya sudah kehausan dan sudah diberi tahu ke perawat yang bertugas. Beberapa kali diberi tahu, tapi tidak diindahkan. Terpaksa saya menghubungi keluarga. Dengan kondisi saya yang seperti ini, orang saja takut mau temui saya, tapi jangan sampai saya mati kehausan. Untung masih ada teman, keluarga yang peduli dan memberikan air minum,” ucapnya kepada KepriNews via seluler saat mengkonfirmasi pengeluhannya di salah satu group Whatsaap.
Setelah diamatai dan dikonfirmasi dari beberapa orang (keluarga/kerabat-red) yang sering membawa air minum itu mengatakan, kejadian ini memang benar. Selama diisolasi di RSUD Natuna tidak pernah memikirkan apakah pasien tersebut sudah minum atau tidak. Untuk mendapatkan air minum AT terpaksa memohon kepada keluarganya untuk dibelikan dari luar dan baru diantar oleh pihak perawat RSUD mengunakan kursi roda ke tempat ruangan Isolasi.
Apakah pihak RSUD memang tidak pernah menyiapkan air minum untuk pasien? Apalagi pasien yang diisolasi itu tidak dibolehkan bertemu dengan siapapun. Salah satu keluarga AT yang sering mengantarkan air minum IL mengatakan, anggaran Rp15 miliar untuk RSUD, hanya air minum sebagai kebutuhan terpenting pasien tidak diberikan.
Harus digaris bawahi, mulai dari pusat sampai daerah telah menyiapkan dana untuk masalah penanggulangan/pencegahan seputar virus Coid-19. “Namun kenyataannya pasien isolasi yang tidak bisa berbuat apa-apa, sebatas air minum tidak disiapkan. Kalau bukan pasien yang teriak minta tolong karena kehausan ke saudara-saudaranya itu tidak diindahkan pihak RSUD. Mungkin bila pasien itu tidak punya Ponsel, apa yang akan terjadi. Sebab pasien isolasi tidak diberikan ruang untuk berjumpa dengan siapapun, jadi antisipasi eksra harus untuk pasien seperti ini wajib diutamakan,” tutur IL.
Ketika dikonfirmasi ke pihak RSUD Natuna, yaitu ke Direktur RSUD Medi, dalam hal ini Medi hanya memberikan link salah satu media online dengan alasan jawaban RSUD disamakan, melalui Whatsappnya. Keterangan Medi, menyesalkan kejadian ini. Ke depan akan melakukan pelayan RSUD dengan baik, dimana kosumsi pasien termasuk air minum akan dipantau.
Laporan Ilham Dari Natuna