KEPRINEWS – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Tanjungpinang agar tetap waspada terhadap potensi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), mengingat suhu udara di sebagian wilayah Provinsi Kepri relatif panas.
Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Miranda mengatakan, cuaca panas ini diperkirakan akan berlangsung hingga September maupun Oktober mendatang.
“Meskipun pulau Bintan merupakan wilayah dengan musim hujan sepanjang tahun, namun umumnya curah hujan akan mulai berkurang pada periode Juli-Agustus dan akan mulai meningkat memasuki September-Oktober,” kata Miranda, Jumat (26/7/2024).
Ia menjelaskan, BMKG memprediksi beberapa hari kedepan kondisi cuaca di Tanjungpinang didominasi cerah berawan dan berawan hingga sepanjang hari.
Selama cuaca panas tersebut, berpotensi muncul titik panas yang menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan maupun kebakaran pemukiman.
“Untuk suhu udara diprakirakan berkisar antara 26-33 derajat Celsius, dengan suhu maksimum pada 25 Juli 2024 mencapai 33,2 derajat Celsius,” jelasnya.
Oleh sebab itu, BMKG kembali mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan berhati-hati terhadap aktivitas-aktivitas pembakaran yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan.
Sebab hal tersebut dapat diperburuk dengan kondisi angin yang saat ini relatif kencang dan suhu udara yang panas.
“Selain itu, dengan berkurangnya curah hujan, dapat memungkinkan berdampak pada berkurangnya ketersediaan air seperti di sumur. Sehingga diimbau lebih bijaksana dalam menggunakan air,” pungkasnya. (un)