KEPRINEWS – Pembangunan revitalisasi penataan 200 rumah Suku Laut di sejumlah Perkampungan laut Kabupaten Lingga, merupakan program stategis, mewujudkan misi ke 5 Pemprov Kepri untuk mempercepat konektivitas antar pulau dan pembangunan infrastruktur kawasan.
Pembangunan ratusan rumah layak huni, melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kepri, merupakan komitmen Pemprov dalam pemerataan pembangunan dan kesejahteraan merata bagi seluruh lapisan warga Kepri.
Kepala DPKP Kepri, Said Nursyahdu, kepada media ini, Kamis (4/7/2024), menuturkan, kegiatan penataan rumah suku laut dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan, kolaborasi antara pemerintah pusat, Pemprov Kepri dan Pemkab Lingga.
Sebagai upaya mempercepat pengentaskan kemiskinan ekstrim di Kepri, mengembalikan keberfungsian sosial, terciptanya kondisi rumah yang layak sebagai tempat tinggal.
Mewujudkan pembangunan berkelanjutan, berwawasan lingkungan, meningkatkan kualitas derajat kehidupan warga yang berkeadilan, serta meringankan beban bagi masyarakat kurang mampu.
Dikatakan Said, desain penataan rumah disesuaikan dengan anggaran, berdasarkan survei awal dan kearifan lokal masyarakat suku laut.
Mengacu kepada pemenuhan kebutuhan dasar atau primer yaitu ketersediaan rumah tinggal yang layak huni dari kondisi rumah mereka sebelumnya untuk terpenuhinya kebutuhan hunian masyarakat.
Revitalisasi 200 rumah ini tersebar di 8 desa yang berada di Kabupaten Lingga. Yaitu Air Ingat Desa Baran, Mentengah, Penaah, Desa Tajur Biru, Desa Temiang Lingga, Pasir Panjang, dan Kentar Akat dan Desa Tanjung Kelit.
Pembangunan rumah tersebut bernilai Rp7 miliar, bersumber dari APBD Kepri, tahun anggaran 2023. Satu rumah mendapatkan anggaran sebesar Rp35 juta.
Kegembiraan dan kebahagian ratusan masyarakat di perkampungan Laut Lingga sudah menikmati rumah baru yang menjadi dambaan warga kurang mampu. Respon baik masyarakat dengan merasa terbantu, dan diperhatikan, walaupun mereka berada di pedalaman terpencil.
Sejumlah warga yang mendapatkan program revitalisasi rumah, salah satunya, Amir, dengan suka citanya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kepri atas bantuan rumah yang telah dibangunnya.
Wajah baru rumah suku laut kini tampak menawan. Pembangunan rumah ini sudah mulai dirasakan warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang terbagi di pulau-pulau.
Masyarakat yang mendiami rumah baru mengaku senang. Pembangunan rumah tersebut tidak hanya berdampak pada terpenuhinya kebutuhan dasar hunian, namun dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakatnya secara berkelanjutan, peningkatan produktivitas rumah tangga, dan peningkatan kualitas hidup masyarkat. (red)