KEPRINEWS – Diketahui, semua perilaku Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus berpedoman pada ketentuan yang ada. Dimana, PNS wajib menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah dan martabat PNS.
Tak hanya di dalam lingkup kerja, PNS juga harus berpedoman pada peraturan perundang-undangan saat berada di luar lingkungan kerja.
Berawal dari sejumlah guru Sekolah Dasar (SD), dari dua sekolah di Tanjungpinang, kepada keprinews.co, menceritkan, bahwa atasannya yaitu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SD yang sudah janda, diduga punya hubungan spesial dengan seorang guru laki-laki yang telah berkeluarga.
“Bu Kepsek ini baru pindah ke sekolah kami. Sebelumnya hanya guru biasa di SD yang lain. dan baru pindah ke tempat kami sebagai Plt. Di sekolah sebelumnya, mereka berdua memang sudah menjadi sorotan dan isu tak sedap. Setelah menjabat Plt di SD kami, sih guru laki-laki diduga ikut campur juga dengan kerjaan di sekolah kami walapun mereka berbeda sekolah,” ucap salah satu guru, sembari meminta nama mereka untuk dirahasiakan.
Dikatakan mereka, bahwa beberapa kejanggalan yang terlihat dari kedekatan mereka yang telah berkepanjangan. Selain sangat dekat di dalam lingkungan sekolah, bahkan di luar sekolah, yang dapat membawa dampak negatif bagi dunia pendidikan anak.
Contohnya, saat Kepsek ini beli mobil, mereka beli berdua, sering minta disopiri mobilnya. Mobilnya rusak pun, disuruh guru laki-laki itu yang bawa perbaiki. Bahkan gurunya itu sering main ke rumah Kepsek yang berstatus janda.
“Hal ini membuat risi keadaan sekolah. Kami ini tenaga pendidik yang harus memberikan contoh dan teladan. Apa lagi yang pria ini sudah punya istri dan anak. Kedekatan mereka bukan rahasia umum lagi, baik itu di kalangan sekolah kami, maupun di sekolah guru laki-lakinya. Harapan kami, keduanya memperbaiki hubungan pertemannannya agar citra pendidikan di Tanjungpinang akan terus terjaga,” pungkasnya.
Menanggapi hal ini, oknum Plt Kepsek tersebut, kepada media ini, Selasa (11/6), mengakui kalau dirinya saat membeli mobil itu pergi berdua bersama teman gurunya itu. Bahkan kalau mobil itu rusak dimintai tolong teman gurunya ini untuk bawa ke bengkel.
Pengakuannya, dari sekolah sebelumnya tempat ia bekerja, teman guru ini adalah wakil bendaharannya. Jadi dia memang sering berdua dan bersama, tapi itu hanya sebatas rekan kerja, tidak lebih.
“Kalau dia ke rumah, kan ada anak saya, dan saya sudah dekat dengan keluarganya, begitu juga dia dekat dengan keluarga saya. Jadi salahnya dimana, apakah berteman itu salah,” tanya oknum Kepsek.
Terkait masalah ini, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Salbiah, (Rabu 12/6) mengatakan, bahwa oknum Plt Kepsek itu telah dipanggilnya. Menurut pengakuannya, mereka berdua hanya berteman. (red)