KEPRINEWS – Angka kemiskinan terus menurun sejak tahun 2021 hingga tahun 2023. Hal ini terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bintan.
Kepala BPS Bintan, Nur Ikhlas, kepada media ini, saat ditemui di Kantor Bupati, Selasa 11 Juni 2024, mengatakan, angka pengangguran terbuka, pada tahun 2021 diangka 6,42.
Sedangkan di tahun 2022 mengalami peningkatan sebanyak 6,44 persen. Masuk di tahun 2023 mengalami penurunan sekitar 5,90 persen.
“Data tersebut dihimpun dari 165.890 jumlah penduduk di Kabupaten Bintan,” ujarnya, Selasa (11/06/1024).
Ditambahkannya, tolak ukur melihat angka kemiskinan yang digunakan pada tingkat nasional yaitu jumlah konsumsi kalori.
“Kita gunakan survei sosial ekonomi nasional. Survei ini kita lakukan dua kali setahun,” tuturnya.
“Tolak ukur kalori itu, batasan 2100 kalori. Ketika sesorang kalorinya di bawah itu, makanya kita anggap dan masuk di katagori miskin,” ungkapnya.
Sedangkan untuk pengangguran terbuka di Bintan, sambungnya, juga mengalami penurunan, jika dibandingkan dari tahun 2021 hingga 2023.
“Berdasarkan data sejak tahun 2021, angka pengangguran mencapai 8,62 persen. Data ini masih tinggi lantaran efek dari covid-19,” tuturnya.
“Untuk 2022 mengalami penurunan yang signifikan mencapai 6,91 persen dan 2023 menjadi 5,9 persen,” jelas dia.
Sedangkan untuk tingkat pendidikan, ini dibagi dua. Yakni tingkat jenjang pendidikan anak dan tingkat melek huruf dan angka usia 15 tahun.
“Untuk jenjang pendidikan tahun 2022 dan 2023 mengalami penurunan. Tahun 2022, yakni 96,99 persen untuk tingkat SMA. Ini menurun pada tahun 2023 yang hanya mencapai 95,09 persen,” ucap Nur Ikhlas.
“Untuk angka melek huruf, juga mengalami penurunan dari tahun 2022 yakni 99,03 dan tahun 2023 hanya 98,06 persen,” Katanya.
Ia menegaskan, untuk data tersebut, memang baru dilakukan sampai tahun 2023 lantaran tahun 2024 masih dilakukan proses agar data valid. (ris)