KEPRINEWS – Tahun 2020 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Ujian Nasional (UN) sebelum diganti sistim Asesmen Kompetensi Minimal. Hal itu merupakan bagian dari kebijakan Belajar yang digulirkan Mendikbud Nadiem Makarim, UN diganti dengan Asesmen Kompetensi Minimal, kata Kepala Dinas Pendidikan Kepri Dr Dali kepada Kepri News di ruang kerjanya Selasa (17/03/2020).
Dikatakan Dr Dali, sistim ujian yang baru ini, terlihat banyak yang menyambutnya dengan positif. Sejatinya, UN tidak dihapus, melainkan digantikan dengan AKM dan Survei Karakter. AKM merupakan salah satu gebrakan yang dilakukan Menteri Pendidikan melalui program Merdeka Belajar.
Pada tahun ajaran 2021 format ujiannya AKM dan survei karakter diberlakukan, dimana sistim ini merupakan yang pertama kali, tapi diusahakan SMA/SMK/MA di seluruh Kepri akan bisa menyesuaikan dan memberi hasil ujian yang terbaik. Diketahui AKM dapat menjadi penilaian yang lebih komprehensif untuk mengukur kemampuan minimal siswa. Nantinya, AKM akan berisi materi yang meliputi tes kemampuan literasi, numerasi dan pendidikan karakter.
Menyoal AKM akan sangat berbeda dengan soal UN, sehingga siswa maupun guru perlu lebih menyiapkan diri. Di UN jarang dikenal soal [AKM] ini. Jadi kira-kira, soal AKM yang berbeda dengan UN lebih kepada pemahaman. Contoh sederhana, soal numerasi pada AKM bukan lagi soal matematika yang identik dengan angka-angka dan rumus, melainkan bagaimana menyelesaikan persoalan dengan nalar matematika.
Jadi sistim AKM ini siswa bener-bener dituntut untuk lebih cermat membaca dan memahami, mendalami mata pelajaran. Outputnya bisa melihat kemampuan anak dalam menyelesaikan suatu masalah dan dapat merangsang kreatifitas. Nantinya banyak istilah-istilah baru yang akan dipelajari siswa, seperti Level Pemahaman Konsep, level Aplikasi Konsep dan level Penalaran Konsep. Sedangkan literasi terbagi atas level Mencari Informasi dalam Teks, level Memahami Teks, dan level Mengevaluasi dan Merefleksi Teks, dan lain sebagainya.
“Kami berharap UN yang dilaksanakan kali ini sebagai tahun terakhir UN, Kepri akan menghasilkan nilai-nilai terbaik atau nilai yang masuk pada prestasi nasional. Diharapkan semua kita yang ada di lingkungan pendidikan, bersama orang tua siswa dan dukungan kita masyarakat untuk memajukan, meningkatkan dunia pendidikan Kepri yang berkualitas, siswa-siswa yang berprestasi dan hebat dalam dunia kerja, karena hal ini akan menekan meminimalisir angka pengangguran. Artinya kualitas pendidikan di Kepri akan terus mengalami kemajuan dan meningkat, ini kebanggaan kita bersama,” tutupnya. (Redaksi01)