KEPRINEWS – Setelah dilakukan revitalisasi pembangunan dan penataan kawasan kuliner Akau Potong Lembuh, Tanjungpinang, sejumlah pedagang kuliner pasrah dengan pembayaran per bulan yang relatif besar.
Salah satu pelaku usaha akau yang memiliki lapak penjualan berbagai jenis air minum, kepada keprinews.co, Selasa(7/5), menuturkan, bahwa mereka setiap bulan membayar per lapak sebesar Rp770 ribu, sudah termasuk listrik dan iuran sampah.
Dikarenakan pemerintah atau pengelola kawasan tidak melengkapi dengan fasilitas air, jadinya, para pelaku usaha harus membeli air Rp2000 per galon untuk kebutuhan cuci piring dan lainnya.
Setiap malam ada lapak yang gunakan 4 hingga 5 galon untuk kebutuhan cuci dan lainnya.
“Kalau dihitung-hitung kebutuhan air tiap hari, dikalikan sebulan lumayan besar juga pembayarannya. Dan air kita harus bayar setiap hari. Harapan kami, pemerintah ke depan dapat menyiapkan fasilitas air, agar kawasan kuliner ini semakin baik,” harapnya.
Menurutnya, revitalisasi pembangunan kawasan akau potong lembu bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya pedagang dan kawasan sekitar akau. Namun yang menjadi catatan penting, penyediaan air itu sangat penting untu memaksimalkan usaha penjualan kuliner.
Seirama dengan itu, Risma, suaminya sebagai penjual makanan yang mempunyai lapak penjualan, menuturkan, bahwa untuk lapak makanan, setiap bulan membayaran Rp555 ribu, sudah termasuk listrik dan iuran sampah.
Dikarenakan akau Potong Lembu merupakan destinasi wisata kuliner bernuansa heritage, serta kawasan ruang terbuka publik, jadi, akan lebih maju apabila dilengkapi fasilitas air.
“Kalau ada penyediaan air yang memadai, akan membantu meringankan para pedagang kuliner, dan lebih terjamin kualitas kebersihannya,” tutupnya. (red)