KEPRINEWS – Pejabat (Pj) Walikota Tanjungpinang, Hasan menyebutkan, bahwa pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2024 di Tanjungpinang, akan kembali ditertapkan sistem zonasi dengan cara mendaftar online.
Menghindari terjadi kesenjangan antarsekolah, atau penumpukan peserta didik, pemerataan akses pendidikan berkualitas dioptimalkan melalui zonasi PPDB.
Sistem zonasi memberikan rasa keadilan. Tidak ada yang masih berebutan untuk masuk di sekolah-sekolah negeri yang dianggap unggulan atau favorit, yang kini salah satunya dilabeli sekolah penggerak.
Untuk saat ini, Pemko tengah melakukan persiapan di seluruh satuan pendidikan untuk menjamin kelancaran PPDB yang akan berlangsung pada Mei 2024 mendatang.
“Kita harus pastikan kesiapan disetiap sekolah, seperti kelancaran jaringan internet serta kekurangan lainnya yang akan kita benahi,” kata Hasan, baru-baru ini.
Menurutnya, Pemko akan terus berupaya memaksimalkan pelayanan publik di bidang pendidikan, termasuk memberikan kemudahan dan kelancaran bagi masyarakat akan mendaftarkan anaknya sekolah.
“Jadi yang terpenting, terkait kenyamanan masyarakat untuk mendaftar sekolah agar bisa terlayani dengan baik,” ucapnya.
Apalagi, pada sistem pendaftaran online tentu pihaknya akan menemui beberapa kendala, termasuk kesalahan jaringan, kesalahan input dan lain sebagainya.
Maka ia meminta sistem pendaftaran secara online ini dapat diperbaiki dan dievaluasi agar tak terjadi hal yang dapat mengganggu kelancaran PPDB.
“Kita harus pastikan kesiapan dari sistem pendaftaran online, jangan nanti di saat PPDB dimulai malah ada permasalahan, mulai dari susah upload dan hal lainnya,” ujarnya.
Hasan juga menginginkan agar pendaftaran siswa baru tak menumpuk di salah satu sekolah saja, sehingga mengakibatkan penumpukan siswa.
Ia tak memungkiri setiap orangtua pasti ingin menyekolahkan anaknya di sekolah yang dianggap favorit dan berkualitas. Sehingga penumpukan siswa tentu akan menjadi persoalan baru yang akan dipersiapkan nantinya.
“Terkait kebutuhan ruangan dan penumpukan siswa mungkin kita akan bahas kembali, nanti coba kita siasati lagi agar bisa tertangani,” pungkasnya. (un)