KEPRINEWS – Penanganan stunting merupakan program nasional yang menjadi atensi bagi setiap kepala daerah, termasuk Kota Tanjungpinang yang saat ini sedang menjadi prioritas pemerintah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri menuturkan, bahwa pada tahun 2024 ini Pemko tengah menargetkan sekitar 85 persen kunjungan warga ke posyandu.
Dalam hal ini, Pemko kembali mengaktifkan gerakan posyandu aktif untuk meningkatkan persentase tersebut sebagai upaya penanganan stunting di daerah setempat.
“Salah satu upaya untuk mendorong itu adalah posyandu, yang dibuat oleh masyarakat bersama masyarakat dan untuk masyarakat,” ujar Elfiani, Selasa (30/1/2024).
Dikatakannya, dengan posyandu aktif ini, pemantauan kesehatan anak, remaja, dan orang dewasa tentu akan lebih mudah dilakukan.
“Posyandu aktif ini tak cukup dari tenaga kesehatan saja yang menjalankan, jadi akan ada tim dari masyarakat juga,” tuturnya.
Bahkan setelah program ini diluncurkan, seluruh pelayanan kesehatan akan disatukan mulai dari posyandu bayi, remaja dan dewasa.
Keberadaan posyandu ini tentunya harus dimaksimalkan sebaik mungkin, pelayanan dan akses kesehatan harus terintegritas menjadi satu.
“Dengan posyandu aktif ini, pemantauan kesehatan terhadap anak, remaja dan lansia juga tentu akan jadi lebih mudah,” tuturnya.
Dan tentunya, kompetensi para kader juga harus ditingkatkan melalui pelatihan materi, agar keberadaan posyandu dapat lebih maksimal dan terintegritas.
“Ini juga konsep yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan peranan kader yang ada di posyandu,” pungkasnya. (un)