KEPRINEWS – Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang menular melalui nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Gejala DBD pada umumnya akan mengalami demam tinggi dan gejala seperti flu.
Sementara itu, pada DBD yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan bahkan kematian.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri, memaparkan, bahwa faktor cuaca sangat mempengaruhi peningkatan kasus DBD, ketika musim hujan akan banyak genangan air yang memicu lahirnya jentik-jentik nyamuk.
“Secara tidak sadar ada disekitar rumah kita, maka peran masyarakat sangat penting untuk membersihkan lokasi-lokasi tempat perindukan nyamuk,” jelasnya, baru-baru ini.
Menurutnya, untuk penyakit DBD ini baru bisa terdeteksi pada demam hari ketiga, dimana pada gejalanya sudah ada tanda timbulnya bintik-bintik merah pada kulit.
“Itu biasanya sudah terjadi pendarahan dibawah kulit. DBD itukan selain demam juga akan muncul pendarahan, karena virusnya akan menyerang pembuluh darah,” paparnya.
Namun, tak hanya melihat dari gejala saja, untuk memastikan seseorang terserang DBD, maka perlu dilakukan pemeriksaan darah terlebih dahulu.
“Atau bisa langsung diperiksa virusnya, jika sudah menemukan jenis virus maka sudah bisa dipastikan positif,” tuturnya.
Yang terpenting, jelasnya, para pasien DBD harus menjaga cairan tubuh tetap stabil dan jangan sampai mengalami dehidrasi.
Sebab penyakit DBD akan menyerang pembuluh darah, sehingga intensitas cairan tubuh akan keluar lebih banyak.
“Oleh karena itu, infus ini akan menjadi salah satu bentuk menjaga cairan tubuh. Jadi untuk pasien DBD yang sudah mengalami pendarahan memang harus dirawat di rumah sakit,” pungkasnya. (un)