KEPRINEWS – Genangan air dan banjir menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kota Tanjungpinang selama ini.
Namun, tahun ini, Pemko Tanjungpinang, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tercatat berhasil mengatasi masalah genangan dan banjir di sejumlah titik, dengan total luas wilayah 11,13 hektar.
Salah satu warga Tanjungpinang, berdomisili di Batu IX, Alfi, Jumat (13/1), mengapresiasi keberhasilan kinerja PUPR Tanjungpinang dalam kurun waktu satu tahun terakhir mengatasi masalah banjir.
Sebagai contoh, genangan air apabila terjadi hujan, di samping rumah makan Sederhana Batu 9, tepatnya di Perumahan Taman Harapan Indah. di tahun sebelumnya, ketika hujan, maka airnya langsung naik dan mempengaruhi aktivitas pengguna jalan.
“Saat ini, seperti hujan semalam, tidak terjadi genangan air lagi seperti waktu-waktu sebelumnya. Termasuk di Jalan Nusantara, dulunya bila hujan mobil pun sulit untuk melewati jalan, bahkan akibat genangan air hujan, membuat kemacetan, sulit dijangkau kendaraan. Saat ini, walaupun hujan deras dan terjadi banjir, tapi masih bisa dilalui kendaraan, tidak separah tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya.
Kepala Dinas PUPR Tanjungpinang Rusli, membenarkan hal tersebut. Dimana, dari data yang tercatat hasil kinerja penanganan sejumlah titik genangan tahun 2023, secara keseluruhan 11,13 Ha, mencapai 84 persen.
Diperincikan Rusli, persentase penanganan titik banjir di Kota Tanjungpinang tahun 2023, penanganan genangan di kawasan Bincen mencapai 70 persen dari 1,41 Ha. Genangan air di kawasan Sulaiman Abdullah capai 70 dari 1,41 Ha.
Selanjutnya, genangan di kawasan Sri Andana, penanganannya capai 90 persen dengan luas wilayah 1,81 Ha. Penanganan genangan di area Taman Harapan Indah capai 70 persen dari 1,21 Ha. Kawasan Rawasari capai 90 persen dari 1,81 Ha.
Genangan air kawasan Bangun Sari capai 90 persen dari 2,41 Ha. Terakhir, di kawasan Daeng Kamboja 90 persen dari 0,47 Ha.
“Capaian penanganan banjir ini merupakan upaya kerja keras tim di lapangan. Dan kami akan terus berupaya melakukan berbagai bentuk dan cara pencegahan banjir yang lebih maksimal,” ucap Rusli.
Saat wartawan menanyakan masalah pemberitaan keprinews.co yang berjudul “Dipimpin Rusli, Kondisi Kerja di Dinas PUPR Tanjungpinang Makin Tidak Kondusif,” dikatakannya, bahwa saat ini ia merasa hubungan secara emosional dengan semua staf dan pejabat di PUPR dalam keadaan baik-baik saja.
“Memang bila ada pekerjaan di bidang-bidang tertentu, apa bila tugasnya itu lambat atau tidak ada laporan secepatnya, ya terpaksa ditinggalin, sebab kerja butuh cepat. Yang lambat saya tinggalin,” tegasnya.
Intinya, Rusli ingin berbuat yang terbaik selama ia dipercayakan di PUPR demi kepentingan umum. Rusli tidak pernah berbuat hal-hal yang menyakiti orang lain, kecuali itu terkait pekerjaan sebatas kedisiplinan waktu kerja, sebagai pertanggungjawaban ke atas.
Jumat (12/1), keprinews.co juga melakukan wawancara ke sejumlah pegawai di PUPR Tanjungpinang, mengenai respon dan penilaian terhadap pimpinan, rata-rata pegawai disitu mengapresiasikan kinerja Rusli dan terus mengingikan ia menjadi kepala dinas.
“Ya kita tidak tahu pendapat orang lain, yang kami tahu dan rasa, berdasarkan fakta, bahwa setelah pak Rusli pimpin PUPR, banyak perubahan dan peningkatan yang terjadi baik itu dalam sistem di kantor, maupun di lapangan. Kami bukan membelah tapi ini adalah fakta dan data,” ungkap salah satu pegawai saat diwawancara. (Red)