KEPRINEWS – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Tanjungpinang berhasil memproduksi sebanyak 300 kubik air minum per hari, air tersebut akan disalurkan ke ribuan Sambungan Rumah (SR) di wilayah setempat.
Kepala UPTD SPAM Kota Tanjungpinang, Heri Jumaeri mengatakan, penyaluran air minum ini merupakan hasil dari air laut yang disuling menggunakan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) untuk memisahkan kandungan garam menjadi air tawar sehingga layak disalurkan ke masyarakat.
“Kita kan air laut yang menggunakan teknologi RO sehingga melalui sistem disadilasi pemisahan kandungan garam sehingga air menjadi tawar,” kata Heri, baru-baru ini.
Lebih lanjut Heri menjelaskan, dari hasil produksi 300 kubik air minum per-hari itu, Total sudah ada sekitar 3.033 sambungan rumah di daerah Tanjungpinang yang telah dialiri air minum tersebut.
“Beberapa titik lokasi yang dialiri, seperti wilayah potong lembu, perkantoran, instansi pemerintah, gedung Mall Pelayanan Publik (MPP), gedung Dekranasda Provinsi Kepri, Masjid Dompak, restoran, rumah pribadi dan lain-lainnya,”
Sementara itu, lanjutnya, untuk biaya air minum SWRO cukup bervariasi, mulai dari rumah tangga Rp15.000 per kubik, rumah ibadah Rp12 per kubik, serta instansi pemerintah dan niaga Rp20 ribu per kubik.
“Jadi karna memang kemampuan PDAM juga terbatas pada ketersediaan air, jadi hadirnya SWRO ini tentu sangat berpengaruh pada ketersediaan air bersih di Tanjungpinang,” tuturnya.
Lebih lanjut kata dia, pihaknya bersama peneliti dan ilmuan dalam hal ini juga sedang melakukan penelitian dan pengecekan terhadap kandungan dari hasil penyulingan air SWRO ini.
Karna menurutnya, kandungan dari penyulingan itu tentu memiliki potensi pada pendapatan dan lapangan pekerjaan.
“Kemarin sudah ada datang seorang peneliti untuk meneliti apakah ada kandungan yang dapat menghasilkan dari hasil penyulingan air laut tersebut, karna juga pasti menambah lapangan pekerjaan dan pendapatan,” pungkasnya. (un)