KEPRINEWS – Warga RT 03 RW14, Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kota Tanjungpinang mengeluhkan air sumur yang berubah warna dan berbau. Bahkan, air tersebut dapat terbakar jika disulut oleh api.
Menurut warga, air tersebut diduga tercemar Bahan Bakar Minyak (BBM) dari SPBU yang berada di dekat pemukiman warga.
SPBU Bintan Anugrah Bersama, yang berlokasi di jalan Wiratno Kota Tanjungpinang membantah adanya kebocoran tangki bensin yang menyebabkan sumur warga tercemar BBM dari SPBU tersebut.
Saat melakukan pengecekan ke lokasi sumur pemantauan yang terletak di tangki penyimpanan BBM, pihak SPBU menampik adanya kebocoran pada tangki itu.
“Sumur pemantau itu untuk mengecek jika tangki ada kebocoran, namun hasil pengecekan kita tidak ada kebocoran di tangki tersebut,” kata pengawas SPBU Bintan Anugrah Bersama, Andi, Kamis (2/11/2023).
Menurutnya, Pertamina bersama pihak SPBU juga telah mendatangi sumur warga yang diduga tercemar BBM. Namun, ia belum bisa memastikan jenis minyak apa yang mencemari sumur-sumur warga.
“Saya juga heran karena ini minyak semua. Kalau jenis minyaknya kita harus menunggu pengecekan Labor,” tuturnya.
Sementara itu, Lurah Tanjungpinang Barat, Irwan Siswandi Rusli memastikan, bahwa ia telah berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengatasi persoalan tersebut.
Selain itu, lanjutnya, kelurahan bersama DLH juga sudah melakukan koordinasi dengan PDAM untuk ikut menanggulangi persoalan air bersih bagi warga yang terdampak.
“Ini kan persoalan dari tahun 2018, kita kita minta DLH mengecek permasalahan sebenarnya apakah memang ada kebocoran Bensin di SPBU batu hitam atau ada hal lain,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua RT setempat, Hendra menyampaikan, sedikitnya ada sekitar tujuh sumur yang telah tercemar, sumur-sumur ini merupakan sumur milik pribadi maupun sumur umum.
“Ada sumur yang paling parah hingga berwarna biru kehitaman, dan dapat menyala jika disulut api,” kata Hendra, baru-baru ini.
Ia juga telah melaporkan peristiwa tersebut ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanjungpinang. Tanggap cepat DLH langsung turun ke lokasi mengambil sampel air yang tercemar itu untuk dilakukan pengecekan. (un)