KEPRINEWS – Bertempat di lapangan Perbadi Kota Tanjungpinang, 2 tim basket terbaik berlaga untuk memperebutkan gelar juara MW Cup kedua. Kejuaraan ini diselenggarakan 2 tahun sekali, bersempena dengan Hari Pahlawan.
Pertama kali dipertandingan tahun 2017. Kala itu team MW berhasil menaklukan SMA (Smansa) Tanjungpinang.
Namun tahun ini, tim yang diperkuat oleh Wilson-Diky, Joni, Candra, Viksen, Jayden, Diyanto, Sudi, Devin, Sunpo dan sang kapten Indrawan. Kendati hanya tampil sebagai runner up, perjuangan tim ini hingga sampai ke final cukup mengesankan.
Sebelumnya, di turnamen Smansa Cup III tim ini juga berhasil mencapai final dan bertemu dengan tm Smansa A.
Team yang dikaptenin oleh Indrawan ini cukup punya nama besar bagi pecinta basket di Kota gurindam.
Memiliki guard dan pemain dengan skill yang cukup mumpuni, sebagai tim yang cukup disegani, mari kita berjenalan dengan kapten tim yaitu Indrawan. Ia akrab dipanggil Apao. Remaja kelahiran Tanjungpinang 1 Agustus 2000 lalu kini menimba ilmu di sekolah kejuruan (SMK) Maitreyawira dan sudah duduk di kelas 12.
Dengan tinggi 172 cm dan bobot 75 kg, Apao cukup ideal menjadi kapten.
Ia juga pernah dipilih mewakili Kota Tanjungpinang berlaga dikejuaraan Gubernur Cup tahun 2018.
Postur ideal ditopang wajah rupawan, kapren tim ini dikenal cukup ramah.
Ia pun cukup tenang dalam bermain basket. Putra pasangan Akhiang dan Dewi ini merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Ia mengaku mengenal basket dari kelas 6 sekolah dasar dan hingga kelas 9 SMP.
Ia juga cukup piawai dalam ball hangling (mengontrol bola).
Gaya mainnya selow. Ia menjadi pendulang poin bagi timnya dalam setiap laga bersama rekannya Wilson, Jayden dan Diyanto. Tidak ada kamus menyerah bagi timnya dalam setiap pertandingan. Bahkan bertemu tim se-kelas Smansa, timnya ini cukup berseni melakukan perlawanan.
Ketinggalan poin dibabak awal tidak lantas mematahkan semangat timnya. Perlahan tapi pasti timnya ini terus mencoba melakukan perlawanan. Penyuka makanan hotplate ini dengan tetap tenang memimpin rekan-rekannya untuk terus berburu poin mengejar ketertinggalan dari tim Smansa.
Semangat yang dimiliki timnya mampu memperkecil jarak perolehan poin. Selain menyukai pelajaran matematika, ia juga gemar dengan pelajaran Penjas. Penyuka warna hitam dan putih ini sudah bergabung di iam basket sekolahnya saat MW Cup Perdana diadakan.
Ia belajar basket dari pelatih basket yang punya nama, Coach Johan. Ketekunannya dalam bidang basket membuahkan hasil. Ia menjadi atlet MW yang cukup menonjol dalam hal skill menembak bola ke ring basket.
Yang semakin mengesankan, ketika timnya kalah dalam suatu laga yang tidak lantas membuatnya mencari kambing hitam untuk dipersalahkan.
Ia dengan tegas mengakui keunggulan lawan yang memang lebih dari timnya. Tak jarang tim lawan pun memuji power teamnya. Ia juga mengakui tim Smansa merupakan tim yang mengesankan bagi dirinya.
Bergabung dalam tim basket sekolahnya, Indrawan dilatih oleh Coach Herman.
Bersama timnya ia terus berlatih demi mengasah kemampuannya di bidang olahraga basket.
Sampai di final Smansa Cup ketiga dan MW Cup merupakan prestasi yang layak untuk diapresiasikan. Sebelumnya tim sekolah-nya belum pernah menyentuh laga final. (Lanny)