KEPRINEWS – Antrean Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar sudah menjadi pemandangan rutin di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU di Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Bahkan tak jarang, antrean tersebut dikeluhkan pengguna jalan akibat antrean yang menggunakan sebagian badan jalan sehingga arus kendaraan menjadi terhambat bahkan tersendat.
Seperti yang terlihat di SPBU Suka Berenang, Jumat (20/10/2023), sejak bulan September kemarin selalu terjadi antrean yang mengular cukup panjang, bahkan tak jarang di waktu-waktu tertentu ruas jalan di SPBU tersebut terjadi kemacetan.
Pengawas Lapangan SPBU Suka Berenang, Rio menjelaskan, meski antrean solar kerap terjadi, namun SPBU tersebut masih bisa mengakomodir jumlah permintaan solar dari para konsumen.
“Dalam sehari permintaan solar di (SPBU Suka Berenang) ini sekitar 6 sampai 7 KL, terjadi peningkatan dari sebelumnya. Tapi jumlah kuota solar yang di suply setiap hari ada 8 KL dari Pertamina,” jelasnya.
Selain itu, terjadinya antrean ini salah satunya disebabkan karena ada sejumlah SPBU di Tanjungpinang yang kehabisan stok solar, sehingga kebanyakan konsumen beralih dan menumpuk di SPBU tersebut.
Ditambah lagi, kata dia, memang belakangan ini permintaan BBM jenis solar SPBU itu sedang meningkat.
Melihat adanya dugaan pelansir atau permainan dari mafia minyak, kata dia pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan di lokasi SPBU tersebut, memintai keterangan dari pihak SPBU maupun pada konsumen solar.
“Dari hasil beberapa kali peninjauan polisi memang belum ada menemukan kejanggalan, seperti pelansir atau pengepul solar,” imbuhnya.
Sementara itu, menurut regulasi yang tertera dalam aplikasi QR Code My Pertamina, setidaknya satu unit lori roda enam bisa mengisi maksimal 60 liter solar per hari.
“Jadi maksimalnya 60 liter, kita juga tidak melihat kejanggalan terkait pelangsir atau semacamnya. Karena kita selalu menerapkan limit pengisian,” imbuhnya.
Sejumlah masyarakat yang memiliki kendaraan berbahan bakar Solar mempertanyakan ketersediaan Solar di wilayah Tanjungpinang.
Salah satu sopir truk, Erik menambahkan, bahwa memang disejumlah SPBU Tanjungpinang kerap terjadi antrean panjang pada pengisian solar.
Ada apa dengan distribusi BBM Solar sehingga membuat masyarakat sulit dan harus menunggu antrean panjang untuk mendapatkannya.
“Kadang kita sudah antri lama saja, sering tidak kebagian (habis). Jadi lebih baik disini (SPBU Suka Berenang), karena stoknya selalu ada. ,” pungkasnya. (un)