KEPRINEWS – SPBU batu 7 memastikan persediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di stasiunnya masih aman ditengah adanya peningkatan konsumsi BBM akhir-akhir ini, terutama untuk BBM jenis solar.
“Stok persediaan BBM kita aman, karena permintaan suplai minyak ke kita selalu ada. Hanya saja, kondisi saat ini suplainya agak terlambat datang dari Uban,” ujar pengawas SPBU batu 7, Sembiring, pada Kamis (14/9/2023) saat sedang mengawas antrean.
Ia menyebutkan, untuk stok BBM jenis pertalite saat ini masih tersedia sekitar 15 ton, sementara untuk Pertamax masih tersedia 5 ton.
“Kalau solar minggu kemarin ada sekitar 22 ton, tapi saat ini tersisa sekitar 12 ton saja,” imbuhnya.
Sembiring melanjutkan, untuk suplai BBM semua jenis produk masih cukup berimbang dibandingkan dengan jumlah BBM yang habis terjual.
Ia menyebutkan, bahwa suplai pasokan BBM jenis pertalite yang masuk sekitar 16 hingga 24 ton per hari, solar 8 ton. Sementara Pertamax hanya dipasok sesuai permintaan.
Sedangkan, yang habis terjual per harinya, untuk jenis pertalite sekitar 15-16 ton, Pertamax 300 liter, dan solar sekitar 8 ton.
“Hanya saja belakangan ini lonjakan permintaan dari solar memang cukup meningkat, saat ini permintaan solar melonjak 12 ton per hari,” bebernya.
Salah satu supir truck yang sedang mengantre di lajur pengisian solar, Nano, juga merasakan panjangnya antrean pengisian solar ini.
“Memang sudah biasa kalau mengantri seperti ini, cuma memang saya lihat tidak seperti biasanya,” kata Nano.
Ia juga mengatakan, kemungkinan terjadinya antrean panjang di sejumlah SPBU Tanjungpinang disebabkan karena tidak meratanya distribusi suplai BBM ke SPBU-SPBU yang ada di Tanjungpinang.
“Saya tadi masih pagi ke SPBU batu 10 katanya solar sudah habis, jadi kemungkinan banyak beralih ke SPBU lain sehingga menumpuk. Mungkin pembagiannya tidak merata, jatah kuota BBMnya tidak sama,” ujarnya. (un)