KEPRINEWS – Kesenjangan akses terhadap internet di Indonesia menjadi tantangan dalam pemerataan akses dan pemanfaatan teknologi digital di Indonesia. Data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2023, menunjukkan persentase perempuan di atas usia 5 tahun yang memiliki ponsel di Indonesia hanya sebesar 62,91%, lebih rendah dibanding laki-laki yang persentasenya mencapai angka 72,76%.
Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika Nezar Patria untuk mengikis kesenjangan itu, Kementerian Kominfo berupaya menghadirkan akses internet secara bermakna dan inklusif terutama bagi perempuan.
“Setidaknya ada tiga manfaat besar internet bagi perempuan, pertama kemudahan bagi perempuan untuk memperoleh pekerjaan dan pendidikan, kedua meningkatkan produktivitas perempuan, dan ketiga meningkatkan peluang perempuan sebagai pemimpin dan inovator,” ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Nasional Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat di Jakarta Selatan, Senin (11/09/2023).
Dalam acara bertema Literasi Digital untuk Indonesia Terus Melaju itu, Wamen Nezar Patria menilai penguasaan teknologi digital di kalangan perempuan akan memiliki arti penting dalam menyiapkan anak–anak agar dapat menggunakan internet secara positif.
“Tanggung jawab perempuan sebagai orang tua semakin besar dalam pengasuhan anak yang semakin akrab dengan dunia digital. Pola pengasuhan digital atau digital parenting penting mengedepankan kerjasama, komunikasi, diskusi, dan berpikir kritis,” tuturnya.
Oleh karena itu, Kementerian Kominfo telah menginisiasi Gerakan Nasional Literasi Digital, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia untuk pemanfaatan teknologi digital yang positif dan produktif.
“Saya yakin, kehadiran Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) memiliki peran strategis untuk menyejahterakan keluarga maupun meningkatkan kualitas hidup di Indonesia,” ungkapnya.
Dalam Rakor TP PKK Pusat hadir pula Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Ketua Umum Tim Penggerak, Tri Tito Karnavian. (*)