KEPRINEWS – Dengan viralnya postingan di media sosial Facebook grup Info Pinang bernama Onya Choedry, terkait pelayanan dokter di Puskesmas Batu 10 Tanjungpinang, Hari Minggu (30/7), menyebutkan bukannya diobati tapi dibully.
Ratusan netizen menanggapi hal tersebut, dengan 451 komentar dan 21 kali dibagikan. Bahkan postingan ini sampai ke sejumlah grup Whatsapp warga.
Dalam postingan itu tertulis “Dan terjadi lagi, hari rabu tanggal 26 juli Puskesmas Batu 10 Tanjungpinang dipoli lansia, mama saya yg mau berobat datang kesana malah dibully oleh dokter2 disana, gak cuma 1 dokter tapi 2 dokter yang bersambut sambutan membully berat badan mama saya/bodyshaming.. awalnya mama saya tanggepinnya bercanda yaa, tapi lama2 kok jadi kurang sopan, apa lagi yang bersangkutan ngomongnya dengan sesama dokter tapi didepan mama saya tanpa memikirkan perasaan mama saya! Contohnya bb mama sy 90kg lalu dibilang kalau sampai 100kg timbangannya rusak, trus apa kabarnya orang2 yang berat badannya 120kg? Apa begitu yaa cara dokter memotivasikan pasien yang sedang sakit?”.
KepriNews.co mengkonfirmasi kepada pemilik akun Onya Choedry, ia membenarkan kejadian ini. Diceritakannya, kejadian tersebut terjadi pada hari Rabu tanggal 26 juli jam 10 pagi dipoli lansia Puskemas Batu 10.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Elfiani Sandri, menanggapi masalah ini, kepada KepriNews.co, Minggu (30/7) mengatakan akan mengecek dulu ke Puskemas Batu 10 apa yang terjadi sebenarnya. “Kami akan cek dulu ke puskesmas,” ungkapnya.
Sejumlah masyarakat lewat grup WA masyarakat, meminta pihak yang berkompeten untuk menelusuri kebenarannya, apa bila terbukti, kedua dokter ini harus diberikan sanksi. Seperti yang dikatakan Alfinas (33) kepada media ini, bahwa perlakuan dokter seperti yang viral di Info Pinang melanggar etika.
“Kami sudah banyak mendengar pengeluhan masyarakat tentang pelayanan Puskesmas Batu 10 yang tidak baik. Jadi harapan kami, agar hal ini secepatnya ditanggapi, tanpa pandang bulu. Dokter itu punya tata krama, etika dan naluri sebagai penolong, bukan sebaliknya pembully. Ke dukun saja punya etika, ini kok Puskesmas malah sebaliknya,” kesalnya.
Kepala Puskesmas Batu 10 dr Egi ketika dikonfirmasi Keprinews.co, Minggu (30/7) mengatakan bahwa ia sedang melakukan konfirmasi kepada pasien tersebut apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu. (red)