KEPRINEWS – Meski kondisi cuaca yang tak menentu akhir-akhir ini di Kota Tanjungpinang, tak menyurutkan semangat para nelayan untuk turun melaut.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Tanjungpinang Timur, aktifitas nelayan masih normal dengan kondisi gelombang yang tidak terlalu besar. Kondisi yang masih memungkinkan untuk berlayar.
Seperti yang ungkapkan Vikar, nelayan yang berasal dari Kampung Haji, Tanjungpinang Timur, kondisi ini sudah menjadi hal yang biasa baginya, diterjang ombak ditengah guyuran air asin sudah menjadikan makanan sehari-hari bagi nelayan.
Ia mengungkapkan, meski dengan kondisi cuaca yang terkadang tidak mendukung belakangan ini, dirinya tetap kekuh untuk pergi melaut bersama rekan nelayan lainnya.
“Kita melaut setiap malam, tapi kita melihat kondisi cuaca dulu. Pernah juga beberapa waktu lalu kami tidak turun karena pada saat itu cuaca yang tidak memungkinkan,” kata Vikar, Selasa (18/7/2023) kepada media ini.
Menurutnya, cuaca tak menentu akhir-akhir ini tak terlalu berpengaruh, hasil penangkapan ikan juga masih dalam kondisi normal, pasokan pun masih aman tersedia.
“Hasil tangkapan ikan kami berupa ikan lebam, belanak, udang, juga beberapa jenis ikan lainnya,” terangnya.
Hal serupa juga diungkapkan nelayan asal Dompak lama, Sukaiman mengatakan, intensitas hujan angin yang rendah tidak terlalu berdampak pada hasil tangkapan di laut lepas. Namun, hal itu tetap akan menyulitkan nelayan yang mengandalkan hasil ikan dari sungai.
“Karna saat hujan pasti air menjadi keruh dan menyulitkan untuk menangkap ikan di sungai. Apalagi jika terjadi angin kencang dari selatan, kebanyakan nelayan tidak akan turun melaut,” ujarnya.
Ia melanjutkan, meski mayoritasnya nelayan setempat merupakan nelayan yang mengandalkan hasil sungai, namun cuaca yang terjadi belakangan ini tak mempengaruhi hasil tangkapan mereka.
“Kita memang mayoritasnya daerah sini nelayan sungai, saat ini juga masih stabil-stabil aja,” ungkapnya.
Meski hasil tangkapan masih tergolong stabil, namun potensi perubahan harga jual yang terjadi pada ikan masih memungkinkan. Mengingat hasil tangkapan tidak hanya dipengaruhi oleh cuaca.
“Kita ini kan ada 2 musim, ada bulan terang dan ada bulan gelap. Kalau bulan gelap hasil tangkapan banyak, coba nanti kalau sudah bulan terang meledak harga ikan karna kurangnya hasil tangkapan,” tutupnya. (un)