KEPRINEWS – Gerai pangan merupakan sarana pemasaran bagi petani di Kota Tanjungpinang, yang dibangun pada tahun 2019.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kota Tanjungpinang, Yoni Fadri menjelaskan, bahwa tujuan dibangunnya gerai pangan itu, untuk memasarkan hasil produksi pertanian, pangan dan perikanan, langsung ke konsumen tanpa melalui tengkulak.
“Sehingga harga jual dapat disesuaikan dengan harga pasar,” ucapnya.
Menurutnya, dengan adanya gerai pangan ini, telah terbukti semakin meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan petani.
Karena, kata Yoni, dengan pemasaran langsung, memicu semangat petani untuk selalu menanam tanaman, sesuai dengan permintaan konsumen.
“Sehingga, produknya selalu ada sepanjang tahun,” ujarnya.
Yoni menyampaikan, setiap tahunnya gerai pangan terus berbenah, dengan penambahan fasilitas pendukungnya. Di tahun 2022 ini, diadakan pembangunan pasar basah untuk ikan, daging dan ayam.
“Beberapa sarana prasarana gerai pangan ini, ada yang didapat dari Pemko Tanjungpinang dan sebagian lagi merupakan bantuan CSR dari Bank Indonesia,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, bahwa di Gerai Pangan, petani dan pelaku usaha harus konsisten, menjaga kualitas mutu produk supaya mampu bersaing hingga luar daerah.
Yoni menegaskan, untuk memudahkan dan memperluas akses petani ke masyarakat, maka gerai pangan juga menyasar pemasaran secara online, melalui aplikasi yang diberi nama Gerai Tani‘e.
“Atau dengan kata lain Gerai Tani Elektronik. Bahas pendeknya Gerai Tani’e,” tegasnya.
Menurut Yoni, dengan adanya Gerai Tani‘e ini, diharapkan petani mempunyai jangkauan yang luas lagi, untuk memasaran hasil pertaniannya.
“Yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” harapnya.
Karena kata Yoni, sejak masa pandemi Covid-19, keterbatasan akses transportasi dan penerapan protokol distribusi produk barang dari dalam dan luar daerah, berdampak bagi petani.
“Petani pun mengalami kerugian,” ucapnya.
Yoni menyampaikan, Gerai Tani’e ini sudah tersedia di play store, namun secara resmi aplikasi untuk transaksi pangan di Tanjungpinang itu, belum di-launching.
Lebih lanjut Yoni menambahkan, bahwa Gerai Tani’e ini diciptakan, sebagai bagian dari Program Geliga Pangan, yang digagas DP3 Tanjungpinang. Geliga Pangan ini, adalah program pembangunan pertanian perkotaan.
Program ini kata Yoni, dilakukan melalui pemberdayaan masyarat, khususnya melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di Kota Tanjungpinang.
KWT ini sambung Yoni, yakni melakukan pemanfaatan lahan pekarangan di rumah mereka masing-masing, dengan menanam komoditas tanaman pangan seperti cabai, tomat dan sayuran semusim lainnya.
“Pola ini dapat meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga, dan secara tidak langsung nanti dapat menekan laju inflasi Kota Tanjungpinang,” tegasnya.
Bahkan, pada Jumat (28/10/2022), DP3 Tanjungpinang, menggelar pelatihan budidaya tanaman pada lima Kelompok Wanita Tani (KWT) yang baru terbentuk.
Kelima Kelompok Wanita Tani tersebut, yakni KWT Tatum Bersemi, KWT Tunas Bersemi, KWT Harap Panjang, KWT Sei Jari dan KWT Bukit Indah.
Kegiatan dilaksanakan di perkebunan demplot KWT Perkasa, Kampung Baru, Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota.
Yoni mengatakan, bahwa peranan Wanita dalam rumah tangga sangatlah penting untuk menunjang kesejahteraan keluarga. Salah satunya, dengan memanfaatkan pekarangan rumah yang tersedia dengan bercocok tanam untuk dikonsumsi sendiri.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi narasumber dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kepri, tentang pemanfaatan pekarangan.
“Termasun teknik budidaya tanaman mulai dari penyemaian, penanaman dan perawatan pada tanaman,” terangnya.
Pelatihan tidak hanya dilaksanakan secara teori. Ada juga praktik, penyemaian dan penanaman tanaman seperti cabai, seledri, dan tomat.
Yoni berharap, dengan adanya pelatihan tersebut, dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampailan para anggota KWT yang baru terbentuk.
Acara dilanjutkan dengan pemberian bibit tanaman seperti kangkung, seledri dan tomat kepada perwakilan dari lima KWT yang baru terbentuk.
Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang, Rahma mendukung penuh, terobosan DP3 Tanjungpinang, dalam membuka akses Gerai Pangan, ke jalur digital.
Menurut Rahma, program pemasaran yang berbasis digital atau e commerce berbentuk aplikasi, merupakan satu keniscayaan. Kendati, objek yang diperjualbelikan adalah komoditas pangan.
“Saya kira ini hal positif yang harus kita dukung bersama, agar ke depannya Gerai Pangan di Jalan Hanglekir, makin banyak konsumennya. Begitu juga dengan produk yang dipasarkan,” tutup Rahma mengakhiri. (red)