KEPRINEWS – Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Tanjungpinang melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) kedua bersama tim kelompok kerja (Pokja) Pemko dan tenaga ahli, di ruang rapat utama kantor Bappelitbang Kota Tanjungpinang, Selasa (13/9/2022).
FGD dilaksanakan untuk membahas proses penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) Kota Tanjungpinang.
Kepala Bappelitbang Kota Tanjungpinang, Surjadi mengatakan dalam penyusunan rancangan roadmap GDPK ini ada lima pilar yang harus ditransformasikan dengan baik.
Kelima pilar itu adalah kuantitas, kualitas, pembangunan keluarga, mobilitas penduduk, dan administrasi kependudukan.
“Kelima pilar ini merupakan elemen penting untuk kita menjustifikasi dan mengkolaborasi strategi pembangunan kependudukan. Karena memang penduduk itu adalah tiang negara,” ucapnya.
Ia mengatakan, tujuan utama GDPK ini adalah tercapainya kualitas penduduk yang tinggi sehingga mampu menjadi modal dasar pembangunan di kota Tanjungpinang.
Karena, kita tahu bahwa Tanjungpinang secara kuantitatif pertumbuhan jumlah penduduknya meningkat. Terlebih, pasca ditetapkan sebagai ibukota provinsi Kepri.
Oleh karena itu, dalam kaitan dengan perencanaan pembangunan, data penduduk secara administrasi dengan data penduduk riil harus masuk dalam konsepnya, baik substansinya, permasalahannya, dan lain sebagainya.
“Kami berharap keseriusan teman-teman. Apapun saat kita menyepakati sebuah perencanaan, permasalahannya itu paling penting. Karena nanti uraian strategi itu bertumpu pada masalah yang kita sepakati,” pungkasnya.
Rumusan GDPK ini, berjangka waktu 25 tahun ke depan dan dijabarkan setiap lima tahunan. Untuk itu, penyusunan perencanaan GDPK ini menjadi penting dalam pelaksanaan pembangunan.
“Tentu ini merupakan capaian eviden dari kita semua. Mudah-mudahan ke kedepan, penduduk Tanjungpinang secara kuantitatif beriringan dengan kualitasnya,” tambah dia. (*)