KEPRINEWS – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang Zulhidayat mengharapkan produk home industry atau industri rumah tangga Tanjungpinang dapat diekspor ke negara tetangga Malaysia.
Hal tersebut diungkapkan Zulhidayat saat kerjasama pelaksanaan temu bisnis untuk tujuan ekspor antara pengusaha industri rumah tangga Tanjungpinang dan Malaysia di Hotel Sampurna Jaya Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Sabtu (27/8/2022).
Menurutnya, kerjasama antara Tanjungpinang dan Malaysia sudah terjalin sejak dulu. Adanya hubungan erat ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di Tanjungpinang.
“Saya pikir ada peluang kerjasama yang sangat menguntungkan, kita punya produk industri rumah tangga yang tentu harapan saya dapat diekspor ke Malaysia,” ujarnya.
Salah satu produk industri rumah tangga yang dapat diekspor seperti bumbu pecel. Produk tersebut memiliki peluang karena di Malaysia banyak suku Jawa yang sebelumnya dari Indonesia.
“Sehingga pecel merupakan suatu yang dirindukan di Malaysia, ini ada satu kesempatan. Saya berharap setelah pertemuan ini mudah-mudahan ada beberapa produk yang berpotensi untuk dipasarkan di Malaysia,” ucapnya.
Untuk mendukung agar produk industri rumah tangga dapat di ekspor, pihaknya melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Tanjungpinang akan membantu supaya dapat berjalan lancar.
“Tentu secara regulasi harus kita bantu bagaimana produk ini secara regulasi dan peraturan bisa masuk Malaysia tanpa bertentangan prosedur mulai dari Bea Cukai. Ini tugas pemerintah untuk memberikan bantuan,” imbuhnya.
Sementara itu, Presiden Dewan Perniagaan Melayu Malaysia (DPMM) Haji Abdul Halim Bin Husin menyampaikan, sudah mencoba beberapa produk industri rumah tangga Tanjungpinang salah satunya kerupuknya.
Ia menilai, kerupuk Tanjungpinang sepadan dengan produk kerupuk di Terengganu. Kemudian dari kemasan, ia menilai produk Tanjungpinang lebih baik dari produk Terengganu.
“Jadi itu adalah komen saya yang pertama berkenaan dengan boleh kita bekerjasama membawa produk Tanjungpinang ke Malaysia,” ucapnya.
Dia menjelaskan, jika produk industri rumah tangga Tanjungpinang ingin masuk ke Malaysia harus memiliki barcode, sebab produk yang dibawa akan dipasarkan melalui supermarket.
“Untuk masuk ke supermarket memang harus ada barcode. apabila kita beli di pasar raya kita tidak boleh pakai pikiran untuk mengingat harganya berapa, di supermarket menggunakan sistem untuk mengira struk belanja dan mengawal stok,” ujarnya.
Selain itu, tambah dia, untuk masuk ke Malaysia harus sudah memiliki sertifikasi halal. Ia yakin semua produk industri rumah tangga Tanjungpinang telah bersertifikasi halal.
“Kita bisa menerima produk dari Indonesia apabila sudah disertifikasi halal, bisa dari sertifikasi Indonesia sendiri dari BPOM atau dari Malaysia,” imbuhnya.
Diketahui, dalam temu bisnis itu ada 35 industri rumah tangga Tanjungpinang akan memaparkan kelebihan produk mereka kepada perwakilan Dewan Perniagaan Melayu Malaysia.
Sementara Kepala Disperdagin Kota Tanjungpinang Riany yang memfasilitasi dan hadir pada pertemuan tersebut, mengatakan
“Disperdagin secara konsisten mendukung para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk meningkatkan dan menumbuhkembangkan kualitas produk yang dihasilkan, serta meluaskan dan membuka peluang pemasaran untuk ekspor bagi IKM baik dalam dan luar negeri,” pungkasnya. (un)