KEPRINEWS – Pengungkapan pabrik sabu-sabu di Batam dan menangkap sindikat narkoba internasional oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) baru-baru ini merupakan prestasi terbesar di tahun 2022.
Untuk mengungkapkan pabrik narkotika jenis sabu ini bukanlah hal mudah dengan pelaku level jaringan internasional. Untuk itu Walikota Tanjungpinang Rahma sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh BNN bersama petugas yang terlibat dalam kasus ini.
“Wajar saja petugas yang terlibat dalam pengungkapan ini mendapatkan apresiasi plus rewards seperti kenaikan pangkat atau hal lainya. Kami bangga bagi tim BNN yang telah berprestasi ungkap kasus besar. Pasalnya tidak menutup kemungkinan pabrik sabu yang diungkap tersebut distribusinya sampai ke Tanjungpinang,” ucapnya.
Terkait penangkapan ini semoga peredaran narkotika dapat diminimalisir, dan berdampak baik untuk wilayah Tanjungpinang.
“Muda-mudahan dengan terobosan pengungkapan besar jaringan narkotika ini dapat menjadi motivasi bagi para petugas lainnya untuk bekerja lebih sungguh-sungguh dalam pemberantasan narkoba serta berdampak baik untuk wilayah disini,” ujarnya.
Lewat jumpa pers belum lama ini, Kepala BNN RI, Komjen Pol Petrus Golose beberkan sejumlah pengungkapan pada kasus ini. Dimana dari 3 tersangka salah satunya mantan polisi di Malaysia.
Penggerebekan rumah pembuatan atau pabrik narkoba jenis sabu di Batam, Rabu (20/7/2022) lalu, BNN amankan 3 orang pria, yang bernama Murti Softalingan (43), Nario Santoso (47) dan Abdul Sale (25).
Bernama Murti Softalingan merupakan mantan Polisi Diraja Malaysia yang dipecat secara tidak hormat. Penangkapan dari 3 orang ini ditangkap dari tempat terpisah.
Dimana Murti Softalingan dan Nario Santoso tertangkap di Perumahan Sukajadi Batam, sementara Abdul Sale di Perumahan Puri Selebriti Batam. Murti bersama 2 rekannya, memiliki kemampuan memproduksi bahan metavitamin. Pada pembuatannya, mereka memiliki perannya masing-masing.
Pabrik gelap pembuatan narkotika sabu, berawal BNNP Kepri mengamankan sabu seberat 5.032 gram beserta sejumlah cairan prekusor narkotika digunakan untuk membuat sabu. Ditemukan juga 3 lembar kertas putih yang terdapat kristal, diduga sabu seberat 2.261 gram.
Juga terdapat 1 buah tempat air berwarna bening berisi kristal berwarna ungu tua terdapat sabu bruto 2.771 gram. Tim BNN juga menyita sejumlah peralatan pendukung yang digunakan untuk membuat sabu. (*)