KEPRINEWS – Sebanyak 1.951 hunian tetap (huntap) yang diperuntukkan bagi korban erupsi Gunung Semeru Desember 2021 lalu telah selesai dibangun. Para pengungsi telah menempati huntap tersebut sejak Hari Raya Idulfitri 2022. Saat meninjau progres huntap dan hunian sementara (huntara), Wapres meminta kepada masyarakat setempat agar tidak menjual huntap tersebut.
“Saya minta jangan dijual, karena tidak mustahil begitu lihat suasana enak, bersih, menarik,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam keterangannya kepada media usai meninjau kawasan huntap/huntara di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (02/06/2022).
Lebih jauh, Wapres menuturkan masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru sudah merasa betah tinggal dengan fasilitas dan lingkungan di huntap tersebut.
“Tadi mereka mengatakan betah, bahkan tadinya ada yang ingin sekampung satu rombongan, tapi kemudian mereka mengatakan tidak mau dipindah-pindah lagi,” ujarnya.
Sementara terkait pembangunan huntara yang memang belum selesai, Wapres telah menginstruksikan agar pembangunan huntara dapat diselesaikan dalam waktu tiga bulan sehingga masyarakat yang tertampung dapat lebih banyak lagi.
“Dalam waktu paling lambat tiga bulan itu semua sudah selesai, dan seluruh masyarakat bisa masuk ke sini, termasuk seluruh fasilitasnya sudah terpenuhi, seperti listrik dan air,” terang Wapres.
“Huntaranya tadinya memang diserahkan kepada bantuan dari banyak pihak, tapi ternyata belum terpenuhi. Oleh karena itu, akan diselesaikan dalam waktu yang singkat oleh BNPB dan oleh pemerintah daerah,” imbuhnya.
Wapres pun memberikan apresiasi kepada seluruh pihak terkait yang telah berkontribusi dalam pembangunan huntap/huntara bagi para korban erupsi Gunung Semeru.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Kepala BNPB, Kementerian PUPR, pemerintah daerah, semua yang telah bekerja sama sehingga upaya memberikan tempat tinggal untuk para korban erupsi Semeru dapat terlaksana dengan baik,” pungkas Wapres.
Hadir mendampingi Wapres saat memberikan keterangan pers, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, serta Bupati Lumajang Thoriqul Haq. (*)