KEPRINEWS – Masyarakat jangan panik dan tidak perlu khawatir. Pemerintah memastikan ketersediaan minyak goreng di pasaran aman terkendali. Tidak ada kelangkaan dan bahkan minyak goreng curah sudah disubsidi ke harga yang terjangkau.
Disperindag Tanjungpinang bersama tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polres Kota Tanjungpinang melakukan pemantauan ke distributor minyak goreng dan swalayan terkait naiknya harga minyak goreng kemasan sejak terbitnya Surat Edaran (SE) Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 09 Tahun 2022 tentang relaksasi penerapan harga minyak goreng sawit kemasan sederhana dan kemasan premium, Kamis (17/3/2022).
Pemberian relaksasi harga yang dimaksudkan untuk menghindari potensi terjadinya kelangkaan minyak goreng konsumsi rumah tangga tersebut, mencabut ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sawit yang sebelumnya diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022, dimana sebelumnya maksimal harga minyak kemasan premium diangka Rp14.000 dan minyak goreng curah Rp11.000.
Kepala Bidang Stabilisasi Harga Disdagin Tanjungpinang, Mohammad Endy Febri menyampaikan, dalam pemantauan stok minyak goreng masih tersedia di gudang distributor sekitar 40 ton.
“Kami masih menemukan stok minyak goreng 40 ton dan penjelasan dari manajemen distributor serta melihat rekap pengantaran mereka fakta di lapangan, pengantaran dari distributor ke swalayan maupun toko downline-nya terus berlangsung,” ucapnya.
Menurutnya, jumlah tersebut cukup untuk kebutuhan kota Tanjungpinang satu minggu dalam kondisi normal. Disampaikan oleh distributor bahwa minyak kemasan yang didistribusikan sejak semalam hingga Kamis (17/3) dalam waktu relatif singkat, ludes dibeli konsumen.
“Penjelasan dari distributor dan hasil kroscek kami dengan manajemen swalayan, penjualan meningkat tajam, sehingga ketersediaan stok di swalayan mengkawatirkan. Distributor juga tidak memfokuskan pengantaran untuk tempat-tempat tertentu saja, yang penting terdistribusi secara merata walau dibeberapa titik penjualan memang sangat tinggi,” papar Endy.
Ia menambahkan, harga minyak goreng di Tanjungpinang berkisar antara Rp23.000 sampai Rp24.000 per liter.
Sementara itu, Plt Kepala Disdagin Tanjungpinang Samsudi mengharapkan agar masyarakat tidak berulang melakukan panic buying. Diperkirakan pada 21 atau 22 Maret ini ada masuk lagi stok minyak goreng 150 ton.
“Apabila panic buying ini terus berlangsung, kita kawatirkan stok sangat-sangat menipis. Kami sarankan konsumen jangan dulu membeli dalam jumlah sangat besar lah, sesuai kebutuhan saja. Kami juga akan terus meningkatkan koordinasi dengan Satgas Pangan Polres, Disperdagin Provinsi Kepri dan para distributor.” pungkasnya. (*)