KEPRINEWS (ANAMBAS) – Pemilihan Umum serentak yang baru pertama kali digelar tahun ini, khususnya di Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) berjalan dengan jujur, adil serta transparan. Tingkat partisipasi pemilih meningkat signifikan.
Perheletan elektoral 2019 telah usai digelar, dimana hiruk-pikuk demokrasi dilalui dengan tertib. Masyarakat Anambas pun menyambutnya dengan penuh suka cita. Ini menandakan bahwa pola demokrasi di Anambas semakin matang.
Walaupun Pemilu serentak yang pertama kali dilaksanakan skala nasional ini menyisakan berbagai macam persoalan. Bahkan sesuai laporan sekitar 119 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan 33 pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) meninggal dunia.
dalam hal ini, sejumlah Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama menilai Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Anambas secara fakta Pemilu yang terlaksana, itu Jurdil, transparan dan demokratis. Bahkan pada pleno terbuka oleh KPUD, yang kesemuanya rangkai pleno berjalan dengan baik.
Ustad Muhammad Qosim selaku Ketua FKUB Jemaja, kepada Kepri News mengatakan, mengapresiasikan peranan TNI dan Polri yang mampu menjaga kelangsung Pemilu sehingga kondusifitas suasan pesta demokrasi dan proses Pemilu berjalan dengan aman lancar jujur adil dan transparan.
“Nilai plus untuk penyelenggaran Pemilu, pihak kemanan, pemerintah daerah dan stakeholder yang ada di dalamnya serta masyarakat dengan partisipasinya yang tinggi dalam menyukseskan pesta demokrasi di Anambas. Jika kita melihat pelaksanaan pesta demokrasi di daerah lain, khsusnya di Kepri, dapat dikatakan Anambas bisa jadi Pemilu percontohan yang berlangsung Jurdil demokratis,” tutupnya.
Senada dengan itu, Ketua PSMTI KKA Ton Tan Kiong menambahkan, pesta Pemilu di Anambas berjalan dengan baik. Penyelenggara Pemilu sudah berkerja dengan semestinya, setiap perhitungan suara mulai tingkat PPS sampai PPK berjalan dengan aman damai jujur dan adil.
Laporan Erwanto dari Anambas