KEPRINEWS – Walikota Tanjungpinang , Rahma, mendukung penuh upaya untuk menjadikan Gedung Kesenian Aisyah Sulaiman dan kawasan sekitarnya sebagai pusat kegiatan Seni dan budaya di Tanjungpinang.
Hal itu disampaikan Walikota dalam acara makan siang bersama dan bincang santai tentang gagasan menjadikan Gedung Aisyah Sulaiman dan kawasan sekitarnya sebagai Taman Seni dan Budaya, yang diadakan beberapa tokoh penggerak budaya Tanjungpinang, Senin 27 Desember di Kedai Kopi Sekanak, Tanjungpinang
Demikian dikatakan Datok Rida K Liamsi, salah satu penggagas acara makan siang dan bincang santai tersebut. Acara makan siang dan bincang santai itu selain dihadiri Walikota dan beberapa OPD-nya.
Dihadiri Budayawan Joko Wahono, yang juga Kepala Kejaksaan Negeri Tanjungpinang, Budayawan Husnizar Hood, owner Kampung Seni Sekatap, Pepy Canda pimpinan sanggar Sanggam, Datok Teja Alhab, pemilik Cafe Kopi Sekanak, Heru Untung Laksono, Ketua Dewan Kesenian Tanjungpinang dan Direktur Eksekutif Yayasan Jembia Emas, dan sejumlah pejabat teras Pemko Tanjungpinang, antara lain kepala Bapelda, Kadis Budspar, dan lainnya.
Menurut Datok Rida, Kegiatan menjadikan Gedung Aisyah Sulaiman sebagai pusat kegiatan seni budaya akan dimulai dengan penyelenggaraan Malam Resital Sastera Aisyah Sulaiman, yang akan diadakan setiap Sabtu malam dengan menampilkan kegiatan sastera, berupa pembacaan puisi, musikalisasi puisi, dramatisasi puisi dan bincang sastera lainya yang dikemas dalam bentuk pertunjukan sastera dan musik.
Pengisi acaranya adalah komunitas sastera dan budaya yang ada di Tanjungpinang, terutama sekolah, kampus, dan komunitas penggiat sastera dan lain nya, seperti sanggar dan rumah seni, secara bergiliran. Kegiatan resital sastra ini akan dikordinir oleh Dewan Kesenian Tanjungpinang.
“Pencanangan Malam Resital Sastera Aisyah Sulaiman dan gerakan menjadikan Gedung Aisyah Sulaiman dan sekitarnya sebagai Pusat Kegiatan Seni Budaya, akan dilakukan tanggal 6 Januari 2022 nanti bersamaan dengan perayaan 238 tahun Tanjungpinang di Pamedan Ahmad Yani.
Acara 238 Tahun Tanjungpinang itu sendiri diselenggarakan Pemko Tanjungpinang selama 4 hari 4 malam dengan berbagai acara , dimulai sejak tanggal 5 Januari sampai 8 Januari 2022. Salah satu acaranya adalah Tanjungpinang Bertanjak.
Gerakan menjadikan Gedung Aisyah Sulaiman dan kawasan sekitarnya sebagai pusat Seni Budaya itu akan dilakukan secara bertahap dengan berbagai program budaya, terutana sastera, seperti pemberian anugerah Sastera Aisyah Sulaiman.
Selanjutnya kelak akan dilanjutkan dengan pembangunan tembok puisi, dan kegiatan lain, sehingga Gedung Aisyah Sulaiman dan dekitarnya itu akan hidup dan menjadi salah tempat yang dapat dikunjungi warga Tanjungpinang, khususnya wisatawan mancanegara.
Juga akan ada bazar kuliner khas Melsyu, bursa buku sastera, secara rutin, penjualan marchandis yang bernuansa AIsyah Sulaiman dan lainnya.
Sebagaimana diketahui, Aisyah Sulaiman, adalah nama seorang penyair perempuan Kepri yang hidup dimasa akhir Kesultanan Riau Lingga dan salah satu karya sastera-nya yang terkenal adalah Syair Seligi Tajam Bertimbal.
Aisyah Sulaiman juga dikenal dengan nama Aisyah Pulau Terong. Almarhumah adalah isteri dari Raja Khalid Hitam, salah seorang tokoh intelektual Kesultanan Riau Lingga, pendiri Rusdiyah Klub dan pejuang menentang penjajah Belanda bersama Raja Ali Kelana dan lainnya. (*)