KEPRINEWS – Usai meresmikan Program Bank Wakaf Mikro (BWM) Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin langsung meninjau beberapa stan nasabah BWM dan produk KUR di halaman Universitas Muhammadiyah Metro, Jalan Ki Hajar Dewantara Nomor 116, Kota Metro, Lampung, Kamis (23/12/2021).
Dalam peninjauan tersebut, para pelaku UMKM terlihat antusias menyambut kedatangan Wapres dan menunggu kesempatan untuk mendeskripsikan produk mereka.
“Di tahun 2015 karena harga kopi turun drastis, jadi anak muda, milenial, ingin mengubah dari harga Rp.20.000 per-kilo bisa jadi Rp.80.000 per-kilo. Kita ubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Naik sekitar 400 persen setelah dijadikan produk. Dukungan pemerintah itu sangat penting apalagi permodalan,” urai Muhammad Mastur, petani kopi yang stannya mendapat kesempatan untuk dikunjungi Wapres.
Mastur pun mengungkapkan semangatnya untuk terus mengaktualisasi produk yang dihasilkan agar semakin diterima pasar sehingga kepercayaan yang telah diberikan pemerintah melalui fasilitas permodalan dapat dijalankan dengan baik.
“UMKM secara mental, secara tekanan sudah sangat luar biasa sekali pak, tangguh. Jadi ketika diberikan permodalan, diberikan kepercayaan, kita siap untuk UMKM mengharukan Indonesia,” ungkapnya bersemangat.
Melihat antusiasme tersebut, Wapres menyambut baik semangat yang ditunjukkan. Dalam keterangan pers usai peninjauan, Wapres pun menyampaikan bahwa akses permodalan melalui BWM yang diberikan oleh pemerintah bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan ekonominya.
“Ini merupakan Bank Wakaf Mikro ke-62 yang diresmikan dan ini merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat terutama memang di pondok-pondok pesantren, walaupun juga ada di luar pondok pesantren,” tutur Wapres.
Ia pun menyampaikan harapan agar ke depan, para pelaku UMKM yang telah mendapat akses permodalan dari BWM dapat terus mengembangkan usahanya dan dapat memberikan kesejahteraan bagi pelaku usaha tersebut maupun lingkungan sekitarnya.
“Maksudnya tentu pemberdayaan masyarakat yang ultra mikro, yang lemah untuk ditumbuhkan supaya bisa menjadi pengusaha kecil yang diharapkan nantinya berkembang dan juga sekaligus untuk menjadikan pesantren itu sebagai pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sektor keuangan mikro,” pungkas Wapres.
Hadir mendampingi Wapres dalam peninjauan ini Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Wakil Walikota Metro Qomaru Zaman, Rektor Universitas Muhammadiyah Metro Jazim Ahmad, Pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Bambang Mugiono, Plt. Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi. (Setwapres/04)