KEPRINEWS – Bupati Karimun Aunur Rafiq menghadiri pelantikan pengurus cabang IBI Karimun yang dilantik oleh Wakil Ketua IBI Provinsi Kepri Hj Siswaty di Gedung Nasional Karimun, Jum’at (17/12/2021).
Pada pelantikan ini Hj Nilma S.Tr Keb dipercaya memimpin pimpinan cabang (PC) IBI Karimun. Untuk itu Nilma mengucapkan terima kasih atas kepercayaan seluruh pengurus IBI Karimun kepadanya dalam memimpin PC IBI Karimun untuk periode 2018 – 2023.
Dalam sambutannya ia mengatakan, pengurus baru diharapkan bisa amanah dan melaksanakan tugas bersama sesuai dengan kebutuhan yang berlaku. Pihaknya akan meneruskan program dan rencana kerja yang belum dapat dilaksanakan secara maksimal dan berusaha melaksanakan program IBI lebih baik lagi.
Dirinya berharap kepada seluruh stakeholder dapat mendukung IBI Karimun dalam menjalankan setiap program kerjanya, dan IBI Karimun siap berperan aktif dalam mensukseskan program pembangunan khususnya di bidang kesehatan.
“Kami memohon dukungan dan arahan dari PD IBI Provinsi Kepri, Kepala Dinas Kesehatan, dan terutama dari Bupati Karimun,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Karimun berpesan kepada para bidan sebagai ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat hendaknya untuk senantiasa memberikan informasi dan edukasi terkait upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dan pelaksanaan vaksinasi di wilayah Karimun.
Bupati juga menginginkan dengan telah dilantiknya pengurus IBI Karimun hendaknya senantiasa mengimplementasikan program kerja dengan baik, mengayomi anggota, terus melakukan terobosan dan inovasi. Agar kehadiran IBI ini dapat dirasakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Bupati Karimun menyampaikan bahwa para bidan masih banyak yang belum dapat tertampung baik sektor pemerintahan maupun swasta, pasalnya jumlah Bidan dengan jumlah penduduk Karimun saat ini sudah sangat memadai.
“Hampir seluruh rumah sakit dan puskesmas tersedia jumlah Bidan yang sangat mencukupi, bahkan ada beberapa puskesmas yang bidannya berlebihan, ” ungkap bupati.
Oleh karena itu, bupati meminta kepada IBI kabupaten maupun IBI provinsi untuk dapat melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan sekolah-sekolah yang menghasilkan bidan dengan harapan tidak terjadi penumpukan ataupun lulusan-lulusan bidan yang tidak bekerja karena sudah terpenuhi jumlahnya.
“Tamatan bidan hari ini sangat banyak dan kami menerima banyak permohonan untuk masuk bekerja belum dapat kami penuhi secara keseluruhan, karena kebutuhan bidan di rumah sakit maupun puskesmas saat ini sudah mencukupi,” tutup Aunur. (Judin)