Pertama kali di Kota Tanjungpinang dilakukan agenda kepedulian terhadap penyandang disabilitas se-Tanjungpinang yang dipimpin langsung oleh Walikota Rahma bersama seluruh kepala SKPD, camat, lurah serta kepala sekolah se-Tanjungpinang.
KEPRINEWS – Kepedulian dan kasih sayang terhadap keberadaan para penyandang cacat atau disabilitas pada momentum Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI), Walikota Tanjungpinang menggerakan semua jajarannya untuk mengunjungi rumah ke rumah keluarga yang mempunyai anak, saudara penyandang disabilitas.
Semangat kepedulian dan perkunjungan bersama yang dipelopori oleh Rahma, sebagai bentuk kasih sayang, empati, dibentuk masing-masing kelompok kunjungan untuk menyambangi rumah penyandang disabilitas yang ada di seluruh Kota Tanjungpinang.
Terlihat setiap kepala dinas menyantuni minimal 2 orang disabilitas. Begitu juga yang dilakukan para kepala sekolah SD dan SMP, camat, lurah masing-masing mendapat bagian melayani dari jumlah keseluruhan 557 orang disabilitas.
Agenda kunjungan ini, bukan hanya sekedar menyapa, tapi selain mendistribusikan bantuan, diluangkan waktu untuk memberikan motivasi. Bahkan para penyandang disabilitas diajak jalan-jalan untuk menghibur mereka. Rahma dan tim mengajaknya ke tempat-tempat rekreasi, makan bersama di sejumlah rumah makan, ada yang ke KFC, berkumpul dan melakukan doa bersama.
Dikatakan Rahma, suatu momen istimewa bagi pegawai Pemko dan kaum difabel bisa bertemu seharian. Dengan perjumpaan sehari bersama penyandang disabilitas, mencetuskan inspirasi semangat berjuang tanpa melihat kondisi fisik.
Lanjut Rahma, kalau di daerah lain terdengar para kaum difabel masih terkesan mendapatkan perlakuan diskriminasi sosial, sering terabaikan dan tersisihkan baik dari lingkungan keluarga maupun masyarakat, itu tidak akan terjadi di Tanjungpinang.
“Disabilitas merupakan takdir Allah SWT, banyak rahasia Allah yang tidak bisa kita ketahui. Intinya, tidak ada perbedaan apapun antara mereka dengan warga yang lain, kita semua sama di mata Tuhan. Cacat tubuh bukanlah faktor penghalang dalam mencari rezeki dan mengukir prestasi. Dari kekurangan tersebut terdapat segudang kelebihan, hendaknya apapun eksistensi diri kita, bukan suatu alasan perbedaan,” pungkasnya.
Penanganan terhadap kaum difabel ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun tanggung jawab sosial semua masyarakat. Mereka adalah saudara kita yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita.
“Disaat saya melayani kaum difabel, terlihat senyuman dan semangat hidup mereka yang kuat untuk berkarya. dikala saya ajak mereka berdoa, berbagi cerita, saling menguatkan satu sama lain, menumbuhkan rasa persaudaraan dan menanamkan tidak ada perbedaan antara mereka dan siapapun, terpancar sukacita yang indah di muka mereka. Ayok bersama kita tingkatkan kepedulian dan perhatian antara sesama teristimewa untuk keberadaan mereka yang terbatas. Doa saya, biarlah kesehatan, kekuatan dari Tuhan untuk para kaum difabel agar memiliki semangat hidup yang sama dan kesempatan berkarya dalam hal apapun bagi mereka,” tutup Rahma. (Red01)