KEPRINEWS – Destinasi wisata pulau Penyengat menjadi pilot project gerakan wisata bersih oleh Kementerian Pariwisata, wacana ini canangkan setelah Wakil Menteri (Wamen) Pariwisata, Ni Luh Puspita mengunjungi Pulau Penyengat, Senin (30/12/2024) kemarin.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang, Muhammad Nasri menyampaikan, dari hasil kunjungan Wamen ke Penyengat, ada beberapa faktor yang menjadi fokus utama.
Salah satunya, yakni pengelolan sampah yang belum berjalan optimal, hal ini dikarenakan keterbatasan operasional dalam mengelola sampah, termasuk sampah yang berada di laut.
“Sampah masyarakat di pulau Penyengat ada sekitar 1,2 ton sampah, dan ada juga sampah di laut. Ini perlu ada alat operasional khusus untuk mengatasinya,” tuturnya.
Menurutnya, Dinas Pariwisata Tanjungpinang akan berupaya mengusulkan perahu ranjau sampah ke kementrian, yang akan difungsikan untuk memungut sampah yang berada laut.
Inovasi perahu ranjau sampah ini dinilai dapat mengatasi permasalahan sampah plastik di laut, yang akan langsung dikelola oleh pihak kelurahan.
“Bentuknya perahu ranjau ini akan dimodifikasi khusus untuk mengatasi sampah di laut, dan Bu Wamen juga sudah sepakat dengan usulan ini,” ujarnya.
Selain menggubris pengelolaan sampah pada hilirnya, hal ini juga akan disejalankan mulai dari hulu terkait kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah.
“Oleh karena itu, perlunya disejalankan dengan mengedukasi kebiasaan membuang sampah di tempat yang sudah disediakan,” tuturnya.
Menurutnya, saat ini pemerintah telah menyediakan tempat sampah terpilah, namun kepedulian masyarakat yang masih kurang membuat pemilahan sampah belum berjalan baik.
“Hal ini membuat sampah-sampah yang diangkut ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) harus dipilah lagi, sehingga memperlambat pengelolaan sampah,” tuturnya. (un)