KEPRINEWS – Profesi ini mungkin terkesan biasa saja. Malah mungkin dinilai pekerjaan tukang parkir terpaksa dilakoninya karena tidak ada pilihan lain.
Tukang parkir itu sendiri mungkin juga merasa pekerjaannya adalah hal yang sangat biasa. Tidak ada hebat-hebatnya. Pekerjaan itu adalah pilihan hidupnya.
Filosofi tukang parkir menjaga semua titipan dengan baik. Setiap kendaraan yang masuk ke area parkiran, selalu dijaga oleh tukang parkir dengan baik. Ia jaga setiap kendaraan yang ada dalam areal parkirannya agar tidak rusak, apalagi sampai hilang.
Sebab, apabila kendaraan yang diparkir rusak, atau ada bagiannya yang hilang, maka pemiliki kendaraan tentu akan menuntutnya ke tukang parkir. Sebaliknya, bila orang yang punya kendaraan mengambil kendaraannya kembali dalam kondisi baik seperti sediakala.
Salah satu tukang parkir di area Batu 9, di area depan Bank Riau Kepri, Rajak, kepada KepriNews.co, Minggu (29/10)) mengatakan, walaupun pendapatannya tidak stabil, setiap hari berbeda-beda, namun ia tetap belajar mensyukuri seberapa saja yang didapatkannya.
“Pendapatan saya itu masih ada bagi hasil dengan instansi terkait, jadi bukannya apa yang saya dapat itu milik saya semua. Rezeki sudah diataur,” ungkapnya.
Dikatakannya, kalau awal bulan capaianan tertinggi dari uang yang didapat sampai berkisar Rp200 ribu. Normalnya itu Rp75 ribu sampai Rp100 ribu lebih. Tapi dari hasil itu, ada pembagian bagi hasil sebagai retribusi daerah ke Dinas Perhubungan Kota Tanjungpinang. (red)