KEPRINEWS – Pemerintah Kota Tanjungpinang mencatat, hingga Januari 2024 ini sudah ada sebanyak 220.335 masyarakat setempat yang sudah terdaftar dalam program BPJS
Sementara dilihat dari jumlah penduduk pada tahun 2023 pada kala itu berjumlah 231.553 orang, tentu cakupan BPJS sudah ada sekitar 95,16 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri, mengatakan, dalam hal ini pemerintah menargetkan cakupan BPJS diatas 95 persen, sebab itu merupakan persyaratan untuk meraih Universal Health Coverage (UHC) program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah dibidik oleh Pemko.
“Namun, karena sekarang sudah tahun 2024 tentu jumlah penduduk lebih bertambah dan berbeda dari tahun 2023. Maka otomatis harus disinkronkan berdasarkan jumlah penduduk tahun 2024,” kata Elfiani, baru-baru ini.
Oleh karena itu, iapun mendorong masyarakat Tanjungpinang yang termasuk dalam kategori mampu agar bisa ikut mendaftar dalam kepesertaan BPJS kesehatan.
“Salah satu upaya kita yakni mendorong warga yang mampu atau pengusaha swasta agar bisa terdaftar dalam BPJS kesehatan,” tuturnya.
Menurutnya, yang terjadi saat ini warga yang mampu lebih memilih mandiri tanpa tercover oleh BPJS, mereka kebanyakan memilih ikut dalam asuransi kesehatan lain.
“Namun ada solusi lain, kita terus mendorong pihak kelurahan untuk mencari masyarakat kurang mampu yang belum mempunyai BPJS kesehatan, agar bisa segera didaftarkan segera,” ucapnya.
Iapun optimis, dalam beberapa bulan kedepan cakupan BPJS di Tanjungpinang akan semakin banyak, dan bisa meraih UHC. Sebab UHC ini memiliki keuntungan, dimana BPJS bisa langsung digunakan oleh masyarakat yang baru mendaftar kepesertaan BPJS kesehatan.
“Warga yang baru mendaftar bisa langsung menggunakan BPJS tanpa harus menungggu 14 hari, jadi kepesertaan langsung aktif,” pungkasnya. (un)