KEPRINEWS — Terkait pemberitaan pegawai Pemko Tanjungpinang yang berada di kedai kopi saat jam kerja, Walikota Tanjungpinang, Rahma, menyampaikan terima kasih atas masukan warga dan pemberitaan kritikan untuk membangun.
“Saya berterimakasih atas saran, kritik dan masukan, demi kedisiplinan para pegawai di jam kerja. Yang penting tidak berlebihan, itu menjadi masukan baik untuk membangun kedisiplinan pegawai, agar lebih baik ke depan,” tuturnya.
Kepala BKPSDM Kota Tanjungpinang Hj Raja Khairani S.Sos MM mengatakan, pihaknya akan mengingatkan seluruh jajaran ASN di lingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang untuk tidak berlama-lama berada di kedai kopi pada saat jam kerja. Hal itu dikatakannya untuk menanggapi pemberitaan di media massa yang memotret belasan ASN di sebuah kedai kopi di Senggarang.
“Kami akan kembali mengingatkan dan mengharapkan para pimpinan unit kerja untuk memperhatikan permasalahan ini,” ujar Raja Khairani.
Permasalahan ASN di kedai kopi yang kembali mencuat, juga mendapat tanggapan dari Kabid Tibumtranmas Satpol PP Kota Tanjungpinang Teguh Susanto. Menurut Teguh, Satpol PP melalui tiga regu patroli setiap hari melaksanakan tugas pengawasan rutin dan termasuk pengawasan keberadaan ASN di kedai kopi pada jam kerja, termasuk pengawasan di wilayah Senggarang.
Dalam beberapa kali kegiatan patroli, pihaknya sering mengingatkan para pegawai untuk tidak berlama-lama di kedai kopi. Mengenai keberadaan belasan ASN di kedai kopi di Senggarang yang tertangkap kamera wartawan, pihaknya juga telah mendengar.
“Kita tetap melakukan pengawasan terhadap hal tersebut. Memang untuk di wilayah Senggarang, biasanya tim bergerak setelah selesai melakukan pengawasan di wilayah pusat perkotaan, Bintan Center dan sekitarnya. Tapi kita tetap melakukan pengawasan sampai ke Senggarang,” beber Teguh.
Menyikapi persoalan tersebut, Teguh menyatakan akan menjadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merubah pola kerja wilayah pengawasan. Seperti prioritas pengawasan terlebih dahulu dilaksanakan di wilayah-wilayah konsentrasi perkantoran pemerintahan.
“Mungkin kami sedikit memaklumi kondisi yang terjadi. Hal tersebut dikarenakan setiap hari Senin ASN melaksanakan apel gabungan. Ada konsentrasi pegawai yang lebih banyak dibandingkan hari-hari lainnya. Belum lagi ditambah ASN dari enam OPD di Gedung Lima Lantai, yang juga tidak terdapat kantin. Ke depan, hal ini akan menjadi perhatian kita bersama,” tambah Teguh.
Terpisah pemilik kedai kopi di Senggarang, Teng Yong mengatakan bahwa sebenarnya ekonomi masyarakat terbantun dengan adanya pegawai yang melakukan aktivitas makan minum di kedai-kedai kopi. Terlebih selama masa PPKM diberlakukan, kedai kopi, warung makan, tidak dapat melaksanakan kegiatan perdagangan secara normal.
“Kemarin pas PPKM kami tidak dapat buka secara normal. Mereka para pegawai biasanya juga tidak berlama-lama di kedai kopi. Paling habis sarapan mereka langsung kembali kerja. Kami justru tertolong dengan adanya pegawai yang makan minum di sini. Mereka tidak lama-lama kok,” ungkap Teng Yong. (*)