KEPRINEWS – Helatan turnamen Smansa Cup dan Next Generation Cup (NGC) 2019, memang telah usai. Namun gaung dua kejuaraan tersebut masih mengiang bagi pecinta basket Kota Tanjungpinang. Terlebih dari 2 pertandingan ini berhasil dipilih 10 pemain untuk dikirim ke Batam dalam rangka kejuaraan Gubernur cup.
Dari 10 atlet pilihan tersebut didominasi atlet basket asal Smansa yaitu Elvern Adrisen (XI MIPA 5) Jason (XII IPS 3), Fernando Andreas Aritonang dan Rifaldo Hardion (XI IPS 1) dan Ricky Saputra (XII MIPA).
5 bintang Smansa ini memang cukup sering dimainkan sepanjang turnamen NGC. Bahkan satu diantaranya yakni Fernando Andreas Aritonang berhasil menyabet Most Valuable Player (MVP- pemain terbaik) untuk tingkat SMA/SMK sederajat.
Sebelumnya dalam helatan Smansa Cup-III Nando, demikian ia akrab disapa menyabet top score. Sedangkan MVP diraih oleh Jason. Mengulas perjalanan basket Smansa memang menarik. Sebelum dilatih oleh Coach Johan, tim ini, menurut Dilivio Angeleo, mantan kapten Smansa sempat ditukangi oleh coach Lerry Yando.
Kapten yang mengantarkan team basket Smansa juara pertama kalinya diajang Smansa cup perdana dan Walikota cup ini mengatakan, team basket sekolahnya sempat malas-malasan berlatih efek dari materi latihan yang itu-itu saja. Sempat mengalami kekosongan pelatih 3-4 bulan.
Kemudian masuklah sosok Johan yang bersedia melatih. Masih sang mantan kapten tersebut, coach Johan mulai menukangi team Smansa 2015-2016, saat dirinya masih kelas XI. Memasuki kelas XII, ia pun menjadi kapten tim dan memulai debut lewat Smansa cup perdana.
Dieranya basket Smansa mulai mengeliat bahkan booming. Tidak tangung-tanggung, dalam setahun teamnya merebut 2 gelar juara prestesius. Smansa cup pertama dan Walikota cup perdana. Lepas dari smansa, tampuk kepemimpinan diserahkan kepada Samuel. Debut kapten kelahiran 1999 itu diuji lewat Smansa cup kedua.
Sebelum menjadi kapten, Samuel juga lolos seleksi untuk kejuaraan gubernur cup. Kala itu ia terpilih bersama Chen Ping Jui alias Pingping dan Calvin alias Aping Chua.
Teamnya dilebur bersama Kheben, kapten MW kala itu dan tim ini berhasil membawa juara 3 sebagai ole-ole dari Batam untuk kota Gurindam. Kini sang kapten pun telah menyelesaikan studinya di Smansa.
Tampuk kepemimpinan dipegang oleh kapten Ricky Saputra. Dan pelajar jurusan ilmu pasti ini pun tidak mau melepas gelar juara Smansa cup ketiga. Ia bersama teamnya berjibaku mempertahankan lambang supremasi almamaternya tersebut. Final melawan MW bersama teamnya membuktikan bahwa mereka masih yang terbaik.
Tak lama berselang, turnamen NGC pun digelar dan 2019. Menurut pemain terbaik Smansa Cup III Jason, jelang seminggu NGC mereka diseleksi ulang. Dan 2 nama dari tim basket Ananda B, Rifaldo Hardion XI IPS 1 dan Dareck Wilson XII MIPA 5 dilebur ke tim inti.
2 bintang ini cepat beradaptasi dengan team basket A yang memang sudah sering berlatih bersama. Pelaksanaan NGC 2019 menjadi gelaran pertama untuk jenjang SMA sederajat. Sebelumnya ajang ini diperuntukkan untuk tingkat SMP. Menaklukan rival-rivalnya dengan score fantastis tentu membuat kubu lawan kian penasaran.
Dan aksi final antara team Ricky versus team Jordan dengan torehan poin yang cukup jauh, 58-23. Usai menguncang team Jordan sang kapten bersama 4 rekannya diamanatkan mewakili Tanjungpinang untuk berlaga di Gubernur cup di Batam. Sukses mendulang poin dan menjadi jawara ditiap turnamen. Siapakah sosok yang berjasa untuk kesuksesan team ini?
Dari zaman Dilivio Angeleo, Samuel hingga era Ricky Saputra? Yup, dialah coach Johan. Coach bertangan dingin ini sukses menjadikan team basket Smansa sebagai team basket yang cukup disegani. Skill mumpuni yang dimiliki tiap personal team cukup rata sehingga memudahkan team ini untuk beraksi dan menguncang kubu lawan.
Menurut mantan kapten Smansa, Dilivio awalnya Johan tidak mau menjadi pelatih antar sekolah. Karens sang coach juga punya club sendiri yang bernama One untuk dilatihnya. Ia juga mengaku dirinya benar-benar digembleng penuh oleh sang coach dari mulai kelas 6 SD hingga SMA.
Ia pun menjadi pembuka jalan bagi gelar 2 juara team Smansa khusus basket yang selama ini digengam Pelnusa.
Lalu siapakah sebenarnya coach Johan ini? Lelaki yang selalu tampil sederhana ini merupakan mantan atlit nasional. Ia tinggal di Jalan Sukarno Hatta Gang Tongkol 1 nomor 12 D.
Menurut keterangannya, ia sudah menekuni basket sejak duduk dibangku SMP Katolik.
Ia kelahiran Tanjungpinang, 27 November 1964 lalu. Kesan ramah, murah senyum akan anda terima jika berpapasan dengannya.
Usai tamat dari SMP sang pelatih masuk ke SMEA yang kini menjadi SMK N 1 (Skansa). Di Smea suami dari Lili margaret ini mengaku sudah bergabung di club. Dan ia dipanggil oleh Perbasi untuk main atas nama Tanjungpinang diberbagai event.
“Yang dulu sering event Wirabima cup yang dilaksanakan Kodim,” katanya.
Sukses dalam club, tahun 1989 Johan pun dipanggil mewakili Riau untuk mengikuti Pon XII di Jakarta.
Usaha tidak akan menghianati hasil bukan?
Ketekunannya dalam dunia basket berbuah hasil gemilang.
Tahun 2006 lanjutnya saat dirinya di Jakarta wakil ketua Perbasi kala itu dijabat Joni memanggilnya pulang untuk melatih tim Tanjungpinang untuk Porprov 1. Hasilnya di Porprov 1 Tanjungpinang meraih medali emas. Sekaligus mewakili ke Porwil di Medan.
Sherly Magaret merupakan putri semata wayangnya yang juga lulusan Smansa. Kini putri tercintanya tersebut berkuliah di universitas Taruna negara ( Untar) Jakarta semester 5. Saat ditanya mengapa memilih melatih team Smansa, ia mengaku anak didiknya di club banyak yang bersekolah di Smansa. Dan anak-anak tersebut pun memintanya untuk melatih di sekolah. Gayung bersambut, ternyata guru olahraga Smansa Guswandi memberi lampu hijau untuk dirinya melatih basket Smansa.
Sekolah yang dikomando oleh Imam Syafei tersebut resmi menjadikan Johan sebagai pelatih untuk Eskul basket Smansa. Dan lewat tangan dinginnya, panji kebesaran team basket Smansa berkibar.
Dimulai dari kapten Dilivio, dilanjut Samuel yang juga berlatih basket dengannya dari kelas 6 SD.
Hasil survei media ini kepada para murid-muridnya, rata-rata memberi penilaian Johan seorang coach yang disiplin, ramah, baik hati, toleransi dan memotivasi “The bestlah,” ungkap kapten Ricky.
Dan muridnya yang kini juga sudah jadi pelatih dimana ia pernah mengenyam pendidikan, Skansa. Deddy susanto alias Along mengaku sangat bangga bisa menjadi rival gurunya tersebut. Selain 5 atlet basket Smansa yang terpilih ikut gubernur cup 2019 di Batam, SMK MW turut berpartisipasi dengan 2 wakilnya, sang kapten Kenny Wilson dan Diyanto.
Lalu dari Smanda ada Viko king dan SMK pembangunan Ermanto serta 3 wakil Skansa sang kapten Jordan, Satria serta Ferick frenstein. Lanni