KEPRINEWS – Pada Pilwako Tanjungpinang tahun 2024 ini, ada dua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang yang sudah resmi akan bertarung.
Kedua paslon itu yakni, Rahma-Rizha Hafiz dan Lis Darmansyah-Raja Ariza. Dari ke empat tokoh itu, Rizha Hafiz merupakan calon yang termuda.
Saat dikonfirmasi wartawan, Calon Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Rizha Hafiz membenarkan, bahwa dirinya baru berusia 38 tahun.
“Saya kelahiran 1985. Usia saya masih 38, dan menuju ke 39 tahun. Memang dari 4 calon, saya yang paling muda,” katanya kepada hariankepri.com, Rabu (25/9/2024).
Oleh karena itu, politisi PKS tersebut pun mengaku sudah membuat sejumlah program unggulan, yang menyangkut tentang kesejahteraan kaum milenial. Kembangkan program bermanfaat untuk milenial.
Di antaranya, kata dia, jika terpilih pada Pilwako 2024, maka Rahma-Rizha akan membangun suatu gedung pemuda, yang selama ini tidak pernah ada.
“Bu Rahma sedang menginventarisir mana aset Pemko atau lahan yang akan bisa kita bangun gedung itu,” ucapnya.
Pembangunan gedung pemuda ini, kata Rizha, agar dapat dimanfaatkan untuk kegiatan kepemudaan. Misalnya, kegiatan kebudayaan, olahraga, ketangkasan, dan termasuk juga yang bermuatan dengan sastra.
“Karena Tanjungpinang ini negeri Melayu, sangat kuat dengan budaya. Nah anak muda jarang dapat ruang itu, makanya akan kami bangun gedung itu,” ujarnya.
Selanjutnya, lanjut Rizha, program lainnya yakni akan merangkul dan menjembatani organisasi dan lembaga-lembaga yang berhubungan dengan kepemudaan.
“Kemarin saya ketemu dengan kelompok milenial, mereka minta diakomodir agar organisasi yang mereka punya agar bisa mempunyai legalitas,” tuturnya.
Ia menilai, masukan itu tentunya akan menjadi salah satu program Rahma-Rizha. Sehingga, jika organisasi mereka sudah mempunyai legalitas, akan bisa mendapat bantuan yang bersumber dari APBD.
Di samping itu, lanjut dia, Rahma-Rizha juga akan membuat konsep bazar milenial. Hal itu dilakukan untuk merangsang pemuda supaya bisa memajukan iklim usaha.
Karena pemuda sekarang ini, kebanyakan orientasinya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Padahal berkontribusi untuk negara bukan hanya menjadi PNS, menjadi pengusaha, juga bisa.
“Kami nanti juga akan mengadakan pelatihan master of ceremony (MC), pantun, digitalisasi konten kreator dan lain sebagainya agar anak muda bisa mengembangkan bakatnya terlebih juga bisa menjadi peluang usaha,” tukasnya. (jer)