KEPRINEWS – Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang gelar rapat pembentukan dan evaluasi jejaring, di Aula Puskesmas Tanjungpinang, Selasa (27/8).
Kegiatan ini dihadiri 43 anggota jejaring, meliputi pengelola program ibu dan anak, gizi, pelayanan kesehatan, pengendalian penyakit tidak menular dan keluarga berencana di dinas kesehatan.
Selanjutnya bidang pelayanan di dinas sosial, perwakilan dari rumah sakit, puskesmas, klinik bersalin dan bidan praktik mandiri se-Kota Tanjungpinang.
Rapat dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tanjungpinang Rustam.
Dijelaskan Rustam, angka kematian ibu di Tanjungpinang saat ini cukup tinggi. 5 orang pada tahun 2022, 6 orang pada tahun 2023 dan 2 orang pada tahun 2024 sampai bulan Agustus.
Demikian pula angka kematian bayi masih 26 anak pada tahun 2022, 34 anak pada tahun 2023 dan 18 anak pada tahun 2024 (sampai bulan Agustus).
Sementara angka bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (kurang dari 2500 gram) adalah 132 anak.
Dan angka stunting tahun 2022 sebesar 15,7 persen (SSGI 2022) dan tahun 2023 sebesar 15,2 persen (SKI 2023) dan tahun 2024 berdasarkan e-PPBGM 2024 sebesar 332 anak atau 3 persen.
Skrining layak hamil sangat diperlukan agar calon ibu yang akan hamil dalam kondisi yang benar benar sehat, cukup usianya, tidak kurang energi kronis, tidak anemia.
Seterusnya, tidak menderita penyakit menular tertentu, tidak menderita penyakit tidak menular yang tidak terkontrol, memiliki kesehatan jiwa yang baik sehingga proses kehamilan dan persalinannya kelak dapat berjalan lancar dan aman.
Lanjut Rustam, calon ibu yang sehat dan kehamilannya memang diinginkan diharapkan akan melakukan perawatan kesehatan dengan baik.
Terhindar dari potensi pengguguran yang tidak aman dan akan memperhatikan hak hak anak dengan sebaik baiknya nantinya, baik hak kesehatan.
Termasuk hak pemenuhan makanan bergizi maupun hak pengasuhan yang terbaik. (jer)