KEPRINEWS – Kelangkaan gas LPG 3 kilogram yang terjadi di beberapa daerah di Kepulauan Riau, hal ini tidak terjadi di Kta Tanjungpinang.
Karena, Pemko Tanjungpinang telah mengantisipasinya dengan menerapkan kartu pelanggan Puan Molek, sehingga pendistribusiannya tepat sasaran dan lancar.
Salah satu warga Tanjungpinang yang berdomisili di Batu 9, Eka, Kamis (27/7), kepada wartawan mengatakan, dengan adanya kartu pelanggan gas 3 kilogram, kebutuhan gas dan ketersediaannya itu berimbang. Sejak diterapkankan kartu pelanggan ini, tidak ada lagi terjadi kelangkaan gas.
“Kebutuhan gas kami selalu terpenuhi, dan alhamdulilah tidak ada istilah kelangkaan seperti di daerah lain,” tuturnya.
Wali Kota Tanjungpinang Rahma, dalam hal ini, menjelaskan, di Tanjungpinang tidak terjadi kelangkaan gas 3 kilogram. Dengan kolaborasi dan kerja sama yang baik antara pemerintah kota bersama agen dan pemilik pangkalan, sehingga pendistribusian gas 3 Kg terkendali dengan baik.
Sebelum diterapkan program kartu kendali kelangkaan gas juga sering di Kota Tanjungpinang juga sering terjadi. Menurut Rahma, program kartu kendali Puan Molek tujuannya untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan pemakaian gas 3 Kg, hingga distribusi gas tepat sasaran, tepat jumlah, dan terjamin ketersediaannya.
Sesuai dengan peruntukannya, gas 3 kilogram hanya dapat dibeli oleh kelompok masyarakat yang masuk dalam rumah tangga sasaran (RTS) dan usaha mikro (UM). Melalui kartu kendali masyarakat mampu, usaha rumah makan dan restoran, tidak bisa membeli gas bersubsidi ini.
Kuota gas 3 kilogram untuk Tanjungpinang, Lanjut Rahma, sekitar 7.078 metrik ton per tahun dengan cadangan sekitar 473 metrik ton per tahun.
Kuota tersebut telah diperhitungkan dan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan penggunaan rumah tangga sasaran dan usaha mikro yang ada di Kota Tanjungpinang. Kecukupan ketersediaan gas tersebut, seharusnya tidak menyebabkan kelangkaan jika tidak terjadi penyimpangan atas distribusinya.
“Di Tanjungpinang saat ini terdapat 331 pangkalan yang tersebar di empat kecamatan, dan dilayani oleh 5 agen. Selain mampu mengendalikan ketersediaan gas, kartu Puan Molek juga ditujukan untuk mengontrol harga jual ke masyarakat sesuai dengan harga eceran tertinggi. Hal ini mampu mengeliminir peluang terjadinya penyimpangan gas 3 kilogram,” terang Rahma.
Jumlah rumah tangga sasaran dan usaha mikro di Tanjungpinang yang ditargetkan menerima kartu kendali gas Puan Molek sebanyak 21. 774 sasaran. Hingga saat ini proses pendistribusian kartu kendali masih terus berjalan, disertai dengan adanya pengawasan terhadap penggunaan gas 3 kilogram oleh kelompok masyarakat diluar rumah tangga sasaran dan usaha mikro. (jer)