KEPRINEWS – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tanjungpinang menghimbau warga untuk mengantisipasi potensi cuaca Ekstrem yang dapat terjadi saat peralihan musim kemarau ke musim hujan atau pancaroba.
Prakirawan BMKG Kota Tanjungpinang, Roby mengatakan, bahwa saat ini di daerah Tanjungpinang dan sekitarnya telah memasuki masa pancaroba. Musim hujan di Tanjungpinang diprediksi dimulai pada awal November 2023 mendatang.
“Saat ini dalam peralihan musim angin selatan ke angin Utara, kita prediksi awal November sudah masuk musim penghujan,” kata Roby, Kamis (27/10/2023), pada media ini.
Kendati sudah memasuki masa pancaroba, Roby mengatakan bahwa kondisi cuaca di Tanjungpinang intensitas hujannya sudah lebih meningkat.
Alhasil kata dia, dalam beberapa hari kedepan, wilayah Tanjungpinang-Bintan masih akan diguyur hujan yang bersifat lokal.
“Sebagian wilayah Indonesia akan memasuki musim penghujan, walaupun di setiap daerah itu tidak sama. Meski tidak merata, tapi pada umumnya di wilayah Tanjungpinang-Bintan masih akan terjadi hujan,” jelasnya.
Saat ini, kata dia, suhu udara di Tanjungpinang terjadi penurunan dan labilitas lokal masih cukup kuat, sehingga kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah pulau Bintan.
Oleh sebab itu, warga masyarakat setempat yang terdampak cuaca agar lebih meningkatkan kewaspadaan dini terhadap potensi dampak cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan peristiwa alam berupa petir, angin kencang, dan banjir.
“Waspadai jika adanya awan hitam, karena intensitas petir akan lebih meningkat dari bulan-bulan sebelumnya. Selain itu, juga terhadap angin kencang yang mengakibatkan pohon tumbang, kerusakan atap rumah, maupun fasilitas umum lain yang dapat membahayakan warga sekitar,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan, dengan masuknya musim penghujan di wilayah sekitar Tanjungpinang, iapun meminta masyarakat agar dapat bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, terutama pada parit-parit untuk mengantisipasi terjadinya banjir.
“Kalau potensi banjir memang perlu kerjasama antar pihak bagaimana menangani parit-parit yang tersumbat atau hal-hal lain untuk mencegah banjir di musim penghujan ini. Contohnya dengan tidak membuang sampah sembarangan,” tuturnya.
Kendati demikian, iapun mengingatkan warga Tanjungpinang agar terus memantau perkembangan cuaca dari BMKG untuk mengetahui adanya potensi bencana sehingga dapat melakukan langkah antisipasi dini.