KEPRINEWS – Fenomena kenaikan harga sejumlah komoditas, kebutuhan pokok lainnya yang terus terjadi, membuat hilangnya keseimbangan harga pangan baik di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen.
Sejumlah pedagang Pasar Tradisional Bincen, Batu 9, keluhkan kondisi pedagang yang terus merugi.
Dinamika harga komoditas pangan yang terus naik, berdampak pada daya beli konsumen yang menurun.
Seperti yang dikatakan oleh salah satu pedagang, Yoan, Selasa (26/9), harga berbagai jenis daging, Cabai, Tomat, bawang, dan komoditas beras, gula, minyak goreng, telur, tepung dan lainnya, terus naik dan tidak stabil, menjadi keluhan masyarakat konsumen.
“Daya beli masyarakat saat ini terus menurun, karena harga kebutuhan pokok tidak stabil dan merangkak naik. Hal ini sangat berdampak untuk kami pedagang Pasar Bincen. Keuntungan kami yang berjualan di pasar ini sangat kecil. Karena harga sewa lapak mahal, tidak sesuai kemampuan pedagang, dengan kondisi penjualan harga yang tidak stabil. Apa lagi pasar baru tidak lama lagi akan beroperasi. Makin merosot lah pendapatan penjualan kami,” ujarnya.
Salah satu upaya yang dapat mendukung usaha pedagang di pasar Bincen, apa bila ada keseimbangan baru, menghadirkan harga yang wajar untuk komoditas dan kebutuhan pokok lainnya, sehingga daya beli masyarakat kembali normal dan meningkat, sesuai kebutuhan konsumen sehari-hari.
Neni, salah satu konsumen yang sering belanja di Pasar Bincen, mengatakan, harga komoditas, di pasar Bincen, beberapa bulan terakhir ini tidak stabil dan terjadi lonjakan.
Ditambah lagi dengan kenaikan harga beras, daging ayam, dan kebutuhan lainnya, sehingga konsumen hanya membeli sedikit. Dan itu tersedia di kedai-kedai atau ruko terdekat yang menjual komoditas yang sama dengan pasar. (ris)