KEPRINEWS – Sudah setahun lamanya sejak bulan Juni 2023 lalu zakat ASN Tanjungpinang dihentikan, penerimaan zakat juga turut mengalami penurunan yang signifikan.
Ketua Baznas Tanjungpinang, Akhmad Khusairi mengatakan, bahwa penerimaan zakat pada tahun 2024 ini belum berjalan dengan maksimal hingga mengalami penurunan sebesar 14 persen dari target.
“Dibandingkan tahun lalu, tahun 2024 ini kita mengalami penurunan penerimaan karena memang kebanyakan berasal dari zakat ASN,” kata Akhmad, Jumat (26/7/2024).
Ia menyebutkan, pengumpulan zakat pada tahun 2023 lalu dapat mencapai Rp6,1 miliar, sementara pada tahun 2024 ini baru terkumpul sekitar Rp1,3 miliar saja.
“Kemarin ada temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) yang menyebutkan ada unsur paksaan dalam pelaksanaannya, sehingga Unit Pelaksana Zakat (UPZ) di setiap OPD mulai menyetop,” tuturnya.
Meski demikian, untuk saat ini pihaknya secara terus menerus mensosialisasikan dengan cara door to door ke setiap OPD.
Sementara untuk penerimaan Rp 1,3 miliar saat ini sebagian sudah di serahkan kepada mustahik.
“Sekitar Rp 900 juta sudah kami keluarkan dan dibagikan kepada 531 mustahik dalam bentuk uang dan barang, serta kebutuhan pokok lainnya,” jelasnya.
Menurut Akhmad, kebijakan zakat ASN bisa kembali di galakkan oleh pemerintah daerah selaku pemangku kebijakan, agar pembayaran zakat ASN bisa kembali berjalan.
“Semua tergantung dari kebijakan kepala daerah, kami sebagai penyalur zakat hanya mengikuti aturan saja. Mudah-mudahan nantinya ini bisa kembali berjalan, karna sangat membantu masyarakat,” jelasnya. (un)