KEPRINEWS – Dalam kelompok masyarakat atau komunitas, tentu ada kelompok yang dipimpin dan ada pula kelompok yang menjadi pemimpin. Tentu kelompok yang dipimpin akan menginginkan pemimpin yang baik serta pelayanan yang dapat mereka rasakan sebagai kelompok yang dipimpin. Pemimpin adalah mereka yang diberikan mandat dan kepercayaan untuk memimpin.
Banyak model dan gaya kepemimpinan yang dimiliki, seperti tegas, merakyat, gesit dan model kepemimpinan lainnya yang banyak ditemukan dan di terapkan oleh pemimpin. Mulai dari pemimpin tingkat terendah sampai pemimpin tingkat tertinggi.
Tentu dari semua model kepemimpinan tersebut, kelompok masyarakat yang dipimpin mereka tidak dapat banyak memilih dari banyaknya model tersebut.
Yang jauh lebih penting yang dipikirkan adalah bagaimana ketegasan tersebut dirasakan manfaatnya bagi rakyat. Bagaimana seorang pemimpin dapat merasakan dan mengerti kondisi masyarakat.
Dimana kegesitan sang pemimpin bisa dirasakan masyarakat secara menyeluruh, semua model kepemimpinan yang paling diingankan adalah bagaimana gaya tersebut dirasakan masyarakat yang dipimpin.
Bukan saja hanya gaya kepemimpinan yang dilihat oleh setiap orang, namun kebijakan yang diambil juga sangat berpengaruh, kebijakan yang dibuat semuanya adalah kebijakan yang menguntungkan hati masyarakat.
Kebijakann yang pro rakyat, kebijakan yang bukan menguntungkan pemimpin dan kelompoknya, sebagaimana masyarakat sangat berharap banyak kepada pemimpin yang mereka pilih hari ini.
Kesempatan yang sama, kedudukan yang sama dalam mata pemimpin tersebut, itulah yang sangat dirindukan.
Bukan karena agama, bukan karena suku, bukan karena ia bagian dari kelompok itu. Namun semua orang yang dipimpin memiliki akses dan kesempatan yang sama didalam setiap kebijakan yang dihasilkan pemimpin.
Kemarin, sekarang dan waktu yang akan datang. Harapan dan keinginan setiap masyarakat atau kelompok yang dipimpin adalah sama, mereka dapat merasakan sesuatu yang positif dan menguntungkan dari kepemimpinan pemimpin itu, sehingga ada kesenangan dan kedamaian di hati mereka.
Sebagaimana Ki Hajar Dewantara mengatakan “Ing ngarsa sung tuladha ing madya mangun karsa tut wuri handayani” dengan arti di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberikan daya kekuatan.
Kesimpulan: pemimpin adalah mereka yang diharpkan dari yang dipimpin untuk mendatangkan dan memberikan suatu kebijakan yang menguntungkan dan menyenangkan hati mereka yang dipimpin, mulai kemarin, hari ini dan sampai waktu yang akan datang.
(Penulis: Viona Simamora, Mahasiswa STIE Pembangunan Tanjungpinang, Jurusan Manajemen)