
KEPRINEWS – Kembali mencuat 2 kegiatan di satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang, pada tahun anggaran (TA) 2024, yang diduga kuat fiktif dan tidak dilakukan proses lelang.
Di mana, setiap jumlah anggaran yang melebihi Rp200 juta wajib dilakukan proses dilelang. Namun hal ini diduga tidak dilakukan bahkan kegiatannya tidak ada.
Salah seorang pejabat di Pemko Tanjungpinang (namanya rahasiakan-red), membeberkan indiksi kecurangan di OPD terkait.
“Yang saya tahu, 2 item belanja, yaitu belanja souvenir gantungan kunci bernilai Rp341 juta ditambah belanja pengadaan barang Rp366 juta, totalnya Rp707 juta cair 100 persen. Sudah menabrak aturan pengadaan, diduga kegiatan ini fiktif,” ungkapnya, sembari mengatakan agar namanya jangan diekspos.
Menurut pengakuan Kepala OPD terkait, Selasa (4/2/2025) lalu, untuk belanja gantungan kunci itu sudah dilakukan. Namun gantungan kunci itu sudah dibagi-bagi ke masyarakat.
Begitu juga dengan belanja barang, berupa TV, Kulkas, Mesin Cuci, Sepeda dan Tumbler, karena acaranya tidak jadi digelar, jadi barang-barang ini disimpan di kantor.
Setelah media ini kembali menanyakan ke beberapa pegawai OPD tersebut, Senin (24/2/2025), dikatakan mereka, bahwa tidak pernah ada barang-barang elektronik yang disimpan di kantor.
“Kami sudah cek di kantor tak ada barang-barang ini disimpan. Setahu saya memang tak ada barang-barang yang ditanyai wartawan di kantor dari kemarin. Kalau seandai ada, coba simpan di mananya. Mana boleh barang-barang tersebut belanja tahun 2024, disimpan sampai tahun 2025 yang tidak ada acaranya,” ungkpnya.
Salah satu aktivis muda Tanjungpinang Wati, menanggapi masalah ini, menambahkan, Aparat Penegak Hukum (APH), harus tindak tegas OPD melakukan kegiatan yang terindikasi fiktif dan berpotensi merugikan keuangan negara. (tim)